Kenapa Selalu Ngantuk Setelah Makan? Ternyata Ini Penyebabnya Menurut Dokter

Ilustrasi ngantuk setelah makan siang
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Siapa yang tidak pernah merasakan kantuk berat setelah makan siang? Mata terasa berat, kepala mulai menunduk, dan konsentrasi kerja menurun. Fenomena ini umum terjadi, baik di kantor maupun rumah, dan dikenal secara ilmiah sebagai postprandial somnolence atau dalam bahasa sehari-hari, food coma.

Rasa kantuk ini bukan sekadar karena perut kenyang. Ada mekanisme biologis kompleks di baliknya yang melibatkan hormon, sistem saraf, hingga ritme tubuh. Mari bahas lebih lanjut!

Postprandial somnolence adalah rasa kantuk atau lemas yang muncul setelah makan, terutama ketika mengonsumsi porsi besar atau makanan dengan komposisi tertentu. Fenomena ini dialami hampir semua orang, tetapi intensitasnya berbeda-beda tergantung kebiasaan makan, kondisi tubuh, dan pola tidur.

Banyak orang menganggapnya hal wajar, namun jika sering terjadi, rasa kantuk berlebihan setelah makan bisa menandakan pola makan yang kurang tepat atau bahkan masalah kesehatan tertentu.

“Salah satu hal yang membuat kita merasa lebih mengantuk setelah makan adalah jika kita mengonsumsi makanan tinggi protein atau tinggi lemak,” kata ahli bedah saraf dari Sparsh Hospitals, India, Dr. Arvind Bhateja kepada The Indian Express.

Dr. Bhateja menjelaskan bahwa porsi besar, apalagi dengan kandungan lemak atau protein tinggi, membuat tubuh bekerja lebih keras untuk mencerna makanan. Ditambah lagi, pada siang hari kadar hormon kortisol yang membantu menjaga kewaspadaan cenderung menurun, sehingga rasa kantuk semakin kuat.

Mekanisme Ilmiah di Balik Kantuk Setelah Makan

Fenomena ini adalah hasil gabungan dari beberapa proses fisiologis:

1. Aktivasi Sistem Saraf Parasimpatis

Setelah makan, sistem saraf parasimpatis (rest and digest) mengambil alih, memprioritaskan pencernaan dan relaksasi. Aliran darah dialihkan lebih banyak ke saluran pencernaan, sementara bagian otak yang bertanggung jawab pada kewaspadaan menjadi relatif kurang aktif.

2. Peran Hormon dan Neurotransmitter

Makanan tinggi karbohidrat memicu peningkatan gula darah. Tubuh merespons dengan melepaskan insulin. Insulin ini membantu asam amino triptofan masuk ke otak, di mana triptofan diubah menjadi serotonin dan kemudian melatonin dua zat kimia yang memicu rasa tenang dan kantuk.

3. Ritme Sirkadian

Tubuh manusia memang mengalami penurunan energi alami pada awal hingga pertengahan siang. Ritme sirkadian ini membuat kita cenderung mengantuk, dan efeknya semakin kuat setelah makan besar.

4. Sitokin dan Proses Inflamasi Ringan

Setelah makan, terutama makanan tinggi lemak, tubuh dapat memproduksi zat kimia peradangan ringan (sitokin) yang juga memberi sinyal ke otak untuk beristirahat.

Pengalaman Sehari-hari: “Food Coma” yang Familiar

Banyak orang menceritakan pengalaman serupa di forum daring seperti Reddit. Beberapa menyebut lonjakan gula darah dan penurunan mendadak sebagai penyebab rasa lemas. Sementara yang lain menyoroti peran sistem saraf parasimpatis sebagai faktor utama.

Jika diperhatikan, pola ini sering muncul setelah makan siang dengan menu berat seperti nasi padang, mi ayam porsi jumbo, atau hidangan lemak tinggi lainnya.

Tips Menghindari Ngantuk Setelah Makan

Mengatasi food coma tidak selalu harus dengan kopi. Perubahan kecil pada kebiasaan makan dan aktivitas dapat membantu menjaga energi tetap stabil.

1. Atur Porsi dan Komposisi Makan

Kombinasikan protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks. Kurangi gula sederhana yang memicu lonjakan gula darah cepat.

2. Hindari Makan Terlalu Banyak di Siang Hari

Makan dalam porsi besar membuat kerja pencernaan berat dan memicu kantuk. Lebih baik makan dengan porsi moderat tapi sering (small frequent meals).

3. Bergerak Ringan Setelah Makan

Jalan kaki sebentar atau lakukan peregangan. Aktivitas ringan membantu aliran darah dan oksigen ke otak.

4. Cukupi Hidrasi

Minum air sebelum dan sesudah makan membantu pencernaan dan mencegah dehidrasi, yang juga bisa memicu rasa lemas.

5. Tidur Malam yang Cukup

Kurang tidur memperkuat efek kantuk setelah makan. Pastikan tidur 7–9 jam per malam.

Mengapa Penting untuk Diperhatikan?

Bagi sebagian orang, kantuk setelah makan hanyalah gangguan kecil. Namun, jika sering terjadi, hal ini dapat mengurangi produktivitas, mengganggu pekerjaan, dan bahkan menjadi tanda awal masalah metabolik seperti resistensi insulin atau diabetes.

Memahami mekanisme di balik food coma membantu kita mengambil langkah pencegahan, bukan hanya untuk meningkatkan kinerja sehari-hari, tetapi juga demi kesehatan jangka panjang.