Wukuf di Cuaca Ekstrem Saat Haji Bisa Picu Heatstroke yang Mengancam, Begini Cara Lindungi Diri Sebelum Terlambat

Ilustrasi wukuf di Arafah
Sumber :
  • Pixaby

  • Kerusakan otak permanen karena suhu tinggi menghancurkan sel saraf
  • Gagal ginjal akut akibat kekurangan cairan
  • Henti jantung
  • Kematian mendadak

Chief Scientific Officer di Hackensack Meridian Health, Dr. David Perlin mengatakan bahwa heatstroke dapat “memasak” organ-organ vital dari dalam. Bahkan setelah pasien sadar kembali, kerusakan yang telah terjadi bisa bersifat jangka panjang dan membutuhkan perawatan intensif.

Saat Ibadah di Tanah Suci, Anda diharapkan untuk melakukan beberapa tindakan pencegahan agar terhindar dari heatstroke. Beberapa tindakan pencegahan tersebut antara lain:

  1. Hindari Terpapar Matahari Langsung
    Selalu gunakan topi atau payung. Pilih pakaian longgar, ringan, dan berwarna terang.
  2. Cukupi Asupan Cairan
    Minum air setiap 30–60 menit. Jangan tunggu haus. Gunakan cairan elektrolit untuk mengganti garam tubuh yang hilang.
  3. Atur Waktu Beraktivitas
    Hindari aktivitas fisik berat antara pukul 11.00–15.00. Gunakan waktu pagi atau sore untuk ritual seperti tawaf.
  4. Gunakan Alat Pendingin Pribadi
    Kipas angin mini, semprotan air, atau handuk basah bisa membantu menjaga suhu tubuh.
  5. Beristirahat Secukupnya
    Jangan abaikan sinyal tubuh. Jika lelah, berhentilah dan berteduh.
  6. Kenali Gejala pada Diri dan Sekitar
    Jika melihat jemaah yang kebingungan, kehilangan keseimbangan, atau tidak berkeringat, segera berikan pertolongan dan cari bantuan medis.

Segera laporkan ke tim medis yang bertugas. Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan Arab Saudi bersama dengan tim medis dari tiap negara telah menyediakan pos-pos kesehatan di berbagai titik. Petugas kesehatan Indonesia selalu siaga selama masa ibadah, dilengkapi ambulans haji, mobil pendingin, hingga ruang tindakan darurat. Manfaatkan layanan ini sebaik mungkin, terutama jika merasa tubuh mulai lelah atau melihat jemaah lain dalam kondisi mengkhawatirkan.

Menjalankan ibadah haji adalah perjalanan suci yang sangat mulia. Namun, menjaga kesehatan selama ibadah bukan sekadar pilihan—melainkan bagian dari bentuk tanggung jawab terhadap amanah Allah atas tubuh kita. Jangan abaikan sinyal tubuh demi memaksakan diri, karena niat baik harus dibarengi dengan tindakan bijak.

Ingat, Allah tidak membebani hamba-Nya melebihi kemampuan. Jagalah diri Anda, lindungi sesama jemaah, dan pastikan perjalanan spiritual ini tidak terganggu karena kelalaian terhadap kesehatan.