Dulu Selingkuh, Sekarang Mau Nikah, Masih Layakkah Dijadikan Suami?
Selasa, 3 Juni 2025 - 13:00 WIB
Sumber :
- Pixaby
Sementara itu, profesor emerita psikologi di University of Massachusetts Amherst, Dr. Susan Krauss Whitbourne menekankan bahwa motivasi di balik perselingkuhan sangat menentukan kemungkinan perubahan.
“Apakah dia berselingkuh karena krisis identitas? Kekosongan emosional? Atau hanya karena kesempatan? Jawaban dari pertanyaan itu bisa membedakan siapa yang bisa berubah dan siapa yang hanya ingin dimaafkan tanpa sungguh-sungguh menyesal,” kata dia.
Sebuah studi dari Journal of Social and Personal Relationships juga menunjukkan bahwa seseorang yang menyesal secara tulus, mengalami kerugian sosial akibat perselingkuhannya, dan bersedia menjalani terapi memiliki kemungkinan lebih besar untuk berubah secara signifikan.