Kenapa Pacar yang Terlihat Sempurna Bisa Selingkuh? Ini Penjelasan Ahli Psikologi!
- Freepik
Lifestyle –Bayangkan memiliki pasangan yang tampak sempurna di mata semua orang: perhatian, setia, sukses, dan selalu ada untukmu. Namun, suatu hari, kenyataan pahit terungkap—dia berselingkuh. Rasa sakit, bingung, dan pengkhianatan menyelimuti hati. Bagaimana mungkin seseorang yang begitu ideal bisa mengkhianati kepercayaan yang telah dibangun?
Kasus seperti ini bukanlah hal yang langka. Banyak individu yang tampak sempurna di permukaan ternyata menyimpan sisi gelap yang tak terduga. Terbaru publik dikejutkan dengan perselingkuhan Arief Meivio, seorang figur publik yang dikenal sebagai sosok ideal—tampan, cerdas, dan berkarier cemerlang.
Setelah enam tahun menjalin hubungan dengan Salsabilla Audinna, Arief dikabarkan menjalin hubungan dengan rekan kerjanya. Banyak yang bertanya-tanya: bagaimana mungkin seseorang yang tampak sempurna bisa mengkhianati pasangannya? Untuk memahami fenomena ini, kita perlu menyelami lebih dalam aspek psikologis yang mempengaruhi perilaku manusia dalam hubungan.
Lantas mengapa pasangan sempurna bisa selingkuh? Pertama berkaitan dengan pencarian jati diri dan identitas yang hilang. Seorang terapis pasangan ternama dan penulis buku The State of Affairs, Esther Perel menjelaskan bahwa banyak individu berselingkuh bukan karena ketidakbahagiaan dalam hubungan, tetapi karena keinginan untuk menemukan kembali bagian diri yang hilang.
"Perselingkuhan sering kali bukan tentang mencari orang lain, tetapi tentang mencari diri sendiri," kata dia dalam wawancaranya dengan The New Yorker.
Individu yang merasa kehilangan identitas atau kebebasan dalam hubungan jangka panjang mungkin mencari pengalaman baru untuk merasakan kembali siapa mereka sebenarnya.
Selain itu berikut ini alasan psikologis lain dibalik pasangan sempurna bisa selingkuh.
Kebutuhan Akan Validasi dan Perhatian
Seorang terapis seks berlisensi, Vanessa Marin mengungkapkan bahwa beberapa orang berselingkuh karena merasa tidak cukup dihargai atau diperhatikan dalam hubungan mereka. Dalam wawancaranya dengan Health.com, Marin menjelaskan bahwa kebutuhan akan validasi dapat mendorong seseorang mencari perhatian di luar hubungan utama.
"Beberapa individu mencari validasi eksternal untuk merasa diinginkan dan dihargai, yang kadang-kadang mereka rasa kurang dalam hubungan mereka," kata dia.
Kebutuhan ini, jika tidak terpenuhi, dapat menjadi pemicu untuk mencari hubungan lain yang memberikan perasaan dihargai.
Gaya Kelekatan yang Menghindar (Avoidant Attachment)
Profesor psikologi klinis di Widener University, Dr. Hal Shorey menjelaskan bahwa individu dengan gaya kelekatan menghindar cenderung merasa tidak nyaman dengan kedekatan emosional yang mendalam.
"Orang dengan gaya kelekatan menghindar mungkin berselingkuh sebagai cara untuk menciptakan jarak emosional dan menjaga otonomi mereka," katanya dalam sebuah artikel di Psychology Today.
Ketakutan akan kedekatan yang terlalu intens dapat mendorong individu untuk mencari hubungan lain sebagai bentuk pelarian.
Pengaruh Kekuasaan dan Rasa Superioritas
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Gurit Birnbaum dari Reichman University dan University of Rochester menemukan bahwa individu yang merasa memiliki kekuasaan cenderung lebih mungkin berselingkuh. Dalam studi yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior, ditemukan bahwa perasaan superioritas dapat mengurangi komitmen dalam hubungan.
"Perasaan memiliki kekuasaan dapat membuat individu merasa memiliki lebih banyak pilihan dan kurang takut akan konsekuensi dari tindakan mereka," kata dia.
Rasa superioritas ini dapat mendorong individu untuk mengambil risiko yang lebih besar, termasuk berselingkuh.
Kebutuhan Akan Petualangan dan Sensasi Baru
Beberapa orang berselingkuh karena mencari sensasi baru atau melarikan diri dari rutinitas. Menurut artikel di Psychology Today, individu mungkin mencari 'kehidupan yang tidak dijalani' atau pengalaman yang berbeda dari kehidupan sehari-hari mereka. Perselingkuhan menjadi cara untuk merasakan kembali kegembiraan dan kebaruan.
Kasus perselingkuhan oleh pasangan yang tampak sempurna menunjukkan bahwa penampilan luar tidak selalu mencerminkan realitas internal seseorang. Penting untuk memahami bahwa perselingkuhan sering kali berkaitan dengan dinamika internal individu, bukan semata-mata karena kekurangan dalam hubungan.
Bagi mereka yang mengalami pengkhianatan, penting untuk menyadari bahwa ini bukan kesalahan Anda. Mencari bantuan profesional, seperti terapi pasangan atau konseling individu, dapat membantu dalam proses penyembuhan dan pemahaman lebih lanjut tentang dinamika hubungan.
Perselingkuhan oleh pasangan yang tampak sempurna sering kali berakar pada kebutuhan internal, seperti pencarian identitas, kebutuhan akan validasi, atau gaya kelekatan yang menghindar. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu kita lebih bijak dalam menilai hubungan dan mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan emosional kita.