Teknik Jalan 3 Menit Ala Jepang Ini Terbukti Pangkas Berat Badan Lebih Efektif, Gimana Caranya?

Ilustrasi jalan kaki
Sumber :
  • Freepik

  • Jalan cepat meningkatkan detak jantung dan membakar lemak
  • Jalan lambat memberi waktu pemulihan, tapi tetap menjaga metabolisme tetap aktif
  • Efek afterburn (EPOC) membuat tubuh terus membakar kalori berjam-jam setelah latihan
  • Aktivasi mitokondria meningkatkan produksi energi, daya tahan, dan metabolisme lemak

Mengapa teknik ini lebih baik daripada jogging?

Melansir laman Times of India, Senin 6 Oktober 2025, sebuah studi di Universitas Shinshu menemukan bahwa peserta yang melakukan interval walking selama 5 bulan berhasil kehilangan 3–5 kg lemak. Sementara itu, mereka yang hanya berjalan dengan kecepatan stabil menunjukkan hasil yang jauh lebih kecil.

Studi lain menunjukkan, bagi orang lanjut usia, teknik interval walking yang dilakukan selama 10 tahun dapat melindungi dari penurunan kebugaran akibat penuaan. Penelitian di Shinshu University juga melaporkan adanya peningkatan VO₂ max (kapasitas oksigen maksimal) dan penurunan tekanan darah sistolik setelah beberapa bulan rutin melakukan metode ini.

Apakah teknik ini cocok untuk semua orang?

Kesederhanaan teknik jalan kaki ala Jepang inilah yang membuatnya istimewa. Meski begitu, penelitian yang secara khusus menguji teknik ini masih terbatas. Apakah Anda cocok melakukannya atau tidak, sangat bergantung pada kondisi kesehatan masing-masing. Secara umum, interval walking termasuk olahraga low-impact (beban rendah) dibanding jogging atau lari, sehingga relatif aman untuk pemula, lansia, dan orang dengan gaya hidup sedentari.

Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki masalah jantung, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, gangguan sendi, atau kondisi medis lain, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis terlebih dahulu sebelum mencobanya.