Studi: Makan Sehari Sekali Perpanjang Umur

Ilustrasi makan
Sumber :
  • Freepik

Mengutip studi tahun 2018 dari MIT, Dr. Chopra menjelaskan bahwa puasa 24 jam dapat meningkatkan produksi sel punca di usus, sehingga memperbaiki lapisan pencernaan. Selain itu, saat tubuh berada dalam kondisi berpuasa, bakteri jahat yang “lapar gula” akan mati, memberi kesempatan bakteri baik untuk tumbuh lebih subur.

Namun, Dr. Chopra juga menegaskan bahwa OMAD murni bisa memberatkan pencernaan karena semua kalori dipadatkan dalam satu waktu, yang dapat memicu stres pada jalur protein dan menyebabkan peradangan.

Oleh karena itu, ia lebih menyarankan pola yang disebutnya almost OMAD atau strong fast, smart feast. Caranya tetap dengan puasa 20–22 jam, tetapi waktu makan dibagi dalam 2–4 jam, bukan hanya sekali makan langsung.

Contoh pola yang ia lakukan:

  • Saat puasa pagi: teh/kopi, banyak air putih, serta air jeruk nipis dengan sedikit garam laut untuk elektrolit.
  • Makanan transisi: sup tomat dengan arugula.
  • Makanan utama: 2 telur rebus, brokoli, roti jamur, biji wijen, alpukat, dan kacang mete panggang.
  • Camilan sehat: smoothie stroberi dengan spirulina.

Pada hari tanpa puasa, ia tetap fokus pada hidrasi, menambah elektrolit, berolahraga, serta mengonsumsi minyak MCT (medium-chain triglycerides).

Manfaat OMAD Menurut Dr. Chopra