Makanan Asin Kok Bisa Bikin Berat Badan Naik Cepat?

Berat badan
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Pernahkah Anda merasa angka timbangan naik 1–2 kilogram hanya dalam sehari setelah makan mie instan, keripik, atau fast food yang asin? Banyak orang langsung panik, mengira kenaikan ini berarti lemak menumpuk dengan cepat. P

adahal, kenyataannya tidak sesederhana itu. Makanan asin memang bisa membuat berat badan naik, tetapi penyebab utamanya bukan lemak, melainkan retensi cairan. Yuk, kita bahas lebih dalam!

Untuk diketahui, makanan asin mengandung natrium, komponen utama dari garam dapur. Natrium sebenarnya penting bagi tubuh, karena berfungsi mengatur cairan, menjaga tekanan darah, dan mendukung kerja otot serta saraf.

Namun, jika asupan natrium berlebihan, tubuh akan menahan lebih banyak air untuk menjaga keseimbangan konsentrasi garam di dalam darah. Proses ini disebut water retention, akibatnya Anda mungkin merasa lebih bengkak, cincin terasa sempit, atau celana jadi ketat keesokan harinya.

Berat Badan Naik Karena Air, Bukan Lemak

Kenaikan berat badan setelah makan asin biasanya bukanlah lemak yang menumpuk, melainkan cairan. Perlu dibedakan antara water weight (berat karena cairan) dan fat weight (berat karena lemak).

Water weight bisa naik-turun dengan cepat dalam hitungan jam hingga 1–2 hari, tergantung seberapa banyak natrium yang dikonsumsi dan seberapa cepat tubuh mengeluarkannya lewat urine. Sementara fat weight butuh waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk terbentuk, karena harus ada surplus kalori yang konsisten.

Jadi, ketika angka timbangan naik drastis hanya sehari setelah makan asin, itu hampir pasti karena tubuh menyimpan lebih banyak cairan, bukan karena lemak menumpuk dalam semalam.

Efek Tidak Langsung Makanan Asin pada Kenaikan Berat Badan

Meskipun kenaikan berat badan akibat garam sebagian besar karena air, bukan berarti makanan asin bebas dari risiko obesitas. Ada beberapa mekanisme tidak langsung yang membuat konsumsi makanan asin berlebihan bisa berkontribusi pada kenaikan berat badan jangka panjang:

  1. Meningkatkan rasa haus
    Makanan asin membuat orang lebih sering merasa haus. Sayangnya, banyak yang memuaskan rasa haus dengan minuman manis atau soda, bukan air putih.
    Akibatnya, asupan kalori harian ikut meningkat.
  2. Kaya kalori tersembunyi
    Makanan asin jarang hadir sendirian. Keripik, fast food, mie instan—semuanya tidak hanya tinggi sodium, tapi juga tinggi lemak jenuh dan kalori.
    Jadi, konsumsi makanan asin seringkali berarti konsumsi kalori ekstra.
  3. Merangsang nafsu makan
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan asin bisa merangsang selera makan, membuat seseorang cenderung makan lebih banyak daripada biasanya. Jika ini terjadi berulang kali, penambahan berat badan dalam bentuk lemak pun tak terhindarkan.
     

Menurut profesor emeritus kedokteran di Icahn School of Medicine at Mount Sinai, Dr. Franz Messerli, MD efek garam terhadap berat badan lebih berkaitan dengan retensi cairan dibanding penumpukan lemak.

“Ketika seseorang makan terlalu banyak garam, tubuh menahan air ekstra untuk menjaga keseimbangan natrium. Cairan tambahan ini meningkatkan berat badan secara sementara,” kata dia dalam wawancaranya dengan The New York Times.

Artinya, lonjakan berat badan setelah makan asin bukanlah tanda tubuh langsung menimbun lemak, melainkan respons alami untuk menjaga keseimbangan cairan. Namun, Dr. Messerli juga menekankan bahwa konsumsi garam berlebih bisa meningkatkan risiko kesehatan lain, seperti hipertensi, yang pada akhirnya juga berkaitan dengan obesitas dan sindrom metabolik.

Tips Mengurangi Dampak Makanan Asin pada Berat Badan

Jika Anda penyuka rasa gurih, bukan berarti harus berhenti total. Yang terpenting adalah bijak mengontrol asupan. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dicoba:

  1. Batasi makanan olahan
    Makanan kemasan, snack, saus instan, dan fast food biasanya tinggi sodium.
    Cobalah batasi frekuensinya.
  2. Perbanyak minum air putih
    Air membantu ginjal membuang kelebihan natrium, sehingga retensi cairan berkurang lebih cepat.
  3. Konsumsi makanan kaya kalium
    Buah dan sayuran seperti pisang, alpukat, bayam, dan kentang membantu menyeimbangkan efek natrium berlebih.
  4. Cek label nutrisi
    Biasakan membaca kandungan sodium pada kemasan. Pedoman umum: batasi asupan sodium harian maksimal 2.300 mg (sekitar 1 sendok teh garam).
  5. Gunakan rempah alami
    Untuk menambah rasa gurih tanpa sodium berlebihan, gunakan bumbu alami seperti bawang putih, jahe, kunyit, atau lada.