Pentingnya Cek Gula Darah untuk Hidup Lebih Sehat dan Bahagia
- Pixaby
Lifestyle –Kesehatan adalah aset berharga yang sering kali baru disadari ketika mulai terganggu. Salah satu langkah preventif yang dapat menjaga kualitas hidup adalah pemeriksaan gula darah secara rutin. Pemeriksaan ini bukan hanya penting bagi mereka yang memiliki riwayat diabetes, tetapi juga untuk semua individu yang ingin menjalani hidup sehat dan bahagia.
Dengan memahami kadar gula darah, seseorang dapat mendeteksi dini potensi gangguan kesehatan seperti diabetes, yang jika tidak terkelola dengan baik, dapat memicu komplikasi serius seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, hingga gangguan penglihatan.
Berikut ini adalah alasan pentingnya cek gula darah, waktu ideal untuk melakukannya, serta langkah-langkah preventif yang dapat diambil.
Mengapa Cek Gula Darah Penting?
Gula darah, atau glukosa, adalah sumber energi utama bagi tubuh. Namun, kadar gula darah yang terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia) dapat mengganggu fungsi tubuh. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), diabetes tipe 2, yang erat kaitannya dengan kadar gula darah tinggi, telah menjadi salah satu penyakit tidak menular yang berkontribusi besar terhadap angka kematian global. Di Indonesia, prevalensi diabetes terus meningkat, terutama di kalangan usia produktif, akibat gaya hidup yang kurang sehat seperti konsumsi makanan tinggi gula, kurang aktivitas fisik, dan stres.
Pemeriksaan gula darah secara rutin memungkinkan seseorang untuk memantau apakah kadar glukosa dalam tubuh berada dalam batas normal, yaitu 70-99 mg/dL saat puasa atau kurang dari 140 mg/dL dua jam setelah makan, sesuai pedoman Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).
Dengan mengetahui angka ini, seseorang dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum kondisi berkembang menjadi prediabetes atau diabetes. Deteksi dini juga memungkinkan intervensi yang lebih efektif, seperti perubahan pola makan atau peningkatan aktivitas fisik, sehingga mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.
Siapa yang Perlu Melakukan Cek Gula Darah?
Pemeriksaan gula darah tidak hanya dianjurkan bagi mereka yang memiliki gejala seperti sering haus, sering buang air kecil, atau kelelahan yang tidak wajar. Individu dengan faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan diabetes, obesitas, usia di atas 40 tahun, atau gaya hidup sedentari juga perlu memeriksakan gula darah secara berkala.
Bahkan, anak muda yang tampak sehat pun disarankan untuk memeriksakan gula darah setidaknya sekali setiap tiga tahun, terutama jika memiliki faktor risiko seperti kelebihan berat badan atau pola makan tinggi karbohidrat sederhana.
Wanita hamil juga termasuk kelompok yang perlu memperhatikan kadar gula darah, karena diabetes gestasional dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diabetes gestasional meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklampsia dan kelahiran prematur. Oleh karena itu, pemeriksaan gula darah menjadi bagian penting dari pemeriksaan kehamilan rutin.
Kapan Waktu Ideal untuk Cek Gula Darah?
Waktu pemeriksaan gula darah dapat bervariasi tergantung pada tujuannya. Pemeriksaan gula darah puasa (fasting blood glucose) dilakukan setelah seseorang berpuasa selama 8-10 jam, biasanya di pagi hari sebelum sarapan. Tes ini membantu menilai kemampuan tubuh mengatur glukosa dalam kondisi istirahat.
Sementara itu, tes gula darah postprandial dilakukan dua jam setelah makan untuk melihat respons tubuh terhadap asupan makanan. Untuk individu dengan diabetes, pemeriksaan menggunakan alat glukometer di rumah juga dianjurkan untuk memantau kadar gula darah harian.
Dokter biasanya merekomendasikan pemeriksaan rutin setiap 6-12 bulan bagi mereka yang memiliki risiko tinggi, atau setiap 1-3 tahun untuk populasi umum. Selain itu, tes HbA1c, yang mengukur rata-rata gula darah selama 2-3 bulan, juga dapat dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kontrol glukosa.
Langkah-Langkah Pencegahan Berbasis Pemeriksaan Gula Darah
Ilustrasi cek gula darah
- Istimewa
Hasil pemeriksaan gula darah dapat menjadi panduan untuk menerapkan gaya hidup sehat. Jika kadar gula darah mendekati batas prediabetes (100-125 mg/dL saat puasa), langkah pencegahan seperti mengurangi konsumsi gula tambahan, meningkatkan asupan serat dari sayur dan buah, serta berolahraga secara teratur dapat membantu menurunkan risiko diabetes.
Aktivitas fisik seperti berjalan cepat selama 30 menit setiap hari telah terbukti efektif menurunkan kadar gula darah, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes Research.
Selain itu, edukasi tentang pola makan seimbang juga penting. Mengganti karbohidrat sederhana seperti nasi putih dengan karbohidrat kompleks seperti beras merah atau quinoa dapat membantu menjaga stabilitas gula darah. Konsultasi dengan ahli gizi juga dianjurkan untuk merancang pola makan yang sesuai dengan kebutuhan individu.
"Diabetes merupakan kondisikronis yang sering kali tidak menunjukkan gejala di tahap awal, termasuk di kalangan anak muda. Deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin serta edukasi yang tepat menjadi langkah penting untuk mencegah komplikasi serius di kemudian hari. Melalui kampanye ‘Stand by You’, kami ingin memastikan pesan ini sampai kepada generasi produktif, sekaligus mengajak mereka untuk tidak hanya menjaga kesehatan diri sendiri, tetapi juga orang-orang terdekatnya," kata dr. Laurencia Ardi, Health Communicator Kalbe Nutritionals.
Sebagai bagian dari kampanye ‘Stand by You’, Kalbe Nutritionals melalui Diabetasol melanjutkan komitmennya untuk meningkatkan kepedulian generasi produktif terhadap risiko diabetes. Upaya ini diwujudkan melalui program acara ‘Bahagia Bareng Dia’, yang dikemas dalam format goes to office dengan menghadirkan pemeriksaan gula darah gratis juga aktivitas menarik dan edukatif langsung di berbagai perusahaan. Hingga kini, program yang berlangsung sejak bulan April 2025 ini telah menjangkau lebih dari 2.000 karyawan di area Jakarta.