Gaya Dudukmu di Kantor Menunjukkan Kepribadian Aslimu! Setuju Sama Hasilnya?
- Freepik
Lifestyle –Jujur saja kursi kantor kamu mungkin tahu lebih banyak tentang dirimu daripada bos kamu sendiri. Kursi itu sudah jadi saksi saat kamu membungkuk penuh stres mengejar deadline, muter-muter kursi di rapat Zoom penuh sindiran halus, sampai condong ke depan seperti siap menaklukkan dunia atau setidaknya memenangkan presentasi proyek berikutnya.
Tapi tahukah kamu, cara kamu duduk, sesederhana postur tubuh bisa mengungkap banyak hal tentang rasa percaya diri, gaya mengambil keputusan, bahkan gaya kepemimpinanmu?
Ambil kopi, duduk santai atau tegak!, dan mari kita bedah apa arti gaya dudukmu terhadap aura CEO di dalam dirimu. Berikut ini enam gaya duduk di kantor yang mengungkap kepribadianmu seperti dilansir dari laman Times of India.
1. The Power Percher
Gaya duduk: Duduk di ujung kursi seperti siap terbang.
Kesan yang ditunjukkan: Bersemangat. Waspada. Mungkin terlalu banyak minum kopi.
Ini gaya orang yang nggak cuma “masuk” ke rapat tapi “meluncur” masuk ke dalamnya. Kamu tipe yang selalu punya pertanyaan lanjutan, rencana cadangan, dan spreadsheet Google berwarna-warni untuk membuktikannya. Duduk di ujung kursi menunjukkan kamu aktif terlibat dan siap menyambar tugas.
Aura kepemimpinan: Kamu terlihat lapar akan tantangan dan penuh energi bos biasanya suka. Tapi hati-hati, kalau terlalu sering duduk seperti ini bisa terkesan gelisah. Tarik napas, kamu sudah cukup membuat mereka terkesan.
2. The Reclining Royalty
Gaya duduk: Bersandar jauh ke belakang, kaki disilangkan, tangan mungkin di belakang kepala.
Kesan yang ditunjukkan: “Santai, aku bisa atasi ini.” atau “Aku sudah pasrah. Tebak yang mana.”
Ada dua kemungkinan kamu adalah strategiwan tenang yang tak goyah di bawah tekanan, atau orang yang belum kontribusi dalam tiga rapat terakhir. Percaya diri itu bagus, tapi kalau terlalu santai, bisa terlihat seperti sudah lepas tangan.
Aura kepemimpinan: Kalau cara bicaramu seluwes dudukmu, orang akan menganggapmu pemimpin alami. Tapi beri sedikit tanda keterlibatan seperti anggukkan, kontak mata, hingga tunjukkan ketertarikan supaya aura percaya dirimu tidak berubah jadi kesan arogan.
3. The Slouch Zombie
Gaya duduk: Punggung melengkung seperti tanaman layu, bahu bungkuk, mata setengah terpejam.
Kesan yang ditunjukkan: “Tolong.” atau “Aku menyesal dengan semua pilihan hidupku.”
Kami paham, burnout itu nyata. Tapi kalau di rapat kamu selalu bungkuk, sulit rasanya terlihat seperti calon pemimpin tim. Postur ini menunjukkan energi rendah, rasa percaya diri rendah, dan ketergantungan berlebihan pada kopi hangat dari mesin kantor.
Aura kepemimpinan: Orang cenderung meniru apa yang mereka lihat. Kalau kamu selalu bungkuk, rekan kerja bisa menganggap motivasi dan keandalanmu rendah. Coba perbaiki sedikit postur tidak perlu tegak seperti tentara, cukup “terlihat terjaga dan waspada.”
4. The Crossed-Arms Commander
Gaya duduk: Tangan terlipat erat di dada, punggung tegak, sedikit bersandar ke belakang.
Kesan yang ditunjukkan: “Aku mendengarkan, tapi aku sedang menilai kamu.”
Tangan terlipat sering dianggap defensif. Padahal, kadang artinya kamu sedang fokus dan menahan komentar sampai waktunya tepat. Tapi, bisa juga terlihat kaku atau sulit didekati.
Aura kepemimpinan: Kalau mau jadi pemimpin, kehangatan sama pentingnya dengan ketegasan. Sesekali buka postur tubuh saat brainstorming atau memberi feedback. Ini membuatmu terlihat lebih mudah didekati dan menunjukkan kecerdasan emosional, salah satu ciri penting pemimpin yang kuat.
5. The Swivel Addict
Gaya duduk: Kursi diputar terus, gelisah, kaki goyang seperti siap lepas landas.
Kesan yang ditunjukkan: “Di otakku ada 97 tab terbuka.”
Muter-muter kursi adalah wujud fisik multitasking. Kamu pintar, berpikir cepat, dan mungkin menjalankan tiga saluran Slack sekaligus. Tapi gerakan yang berlebihan bisa mengganggu dan bikin orang bertanya-tanya apakah kamu benar-benar fokus.
Aura kepemimpinan: Energi yang terkontrol itu berharga. Kalau kamu bisa menyalurkan kegelisahan menjadi rencana aksi dan pemikiran besar, kamu akan dilihat sebagai pemimpin yang dinamis. Hanya saja, coba kurangi muter-muter saat rapat tatap muka.
6. The Tech Turtle
Gaya duduk: Leher maju ke arah laptop, wajah cuma 15 cm dari layar.
Kesan yang ditunjukkan: “Laporan ini harus selesai meski punggungku hancur.”
Kamu fokus, iya tapi juga seperti “menyatu” dengan layar. Gaya ini menunjukkan kamu teliti dan terkunci pada detail, tapi di rapat bisa terlihat seperti tertutup atau terlalu fokus pada tugas.
Aura kepemimpinan: Pemimpin yang baik bisa “zoom in” dan “zoom out.” Sesekali bersandar, tatap orang bukan cuma spreadsheet, dan tunjukkan bahwa kamu bisa menyeimbangkan perhatian pada detail kecil sekaligus visi besar.
Jadi… Apakah Postur = Kekuatan?
Tidak sepenuhnya. Kamu nggak akan langsung dipromosikan hanya karena duduk seperti pembicara TED Talk. Tapi postur mengirimkan micro-signals, sinyal halus yang membentuk cara orang memandang otoritas, energi, dan pola pikir kamu.
Bahasa tubuh jarang bohong. Gaya duduk yang percaya diri bisa memancarkan rasa memiliki, kesiapan, dan pengaruh tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun.
Kabar baiknya: Ini skill yang bisa kamu latih tanpa ikut kursus kepemimpinan mahal.