Punya Rekan Kerja Culas Biar Dia Nggak Kena PHK? Lakukan Langkah Ini!

Ilustrasi bekerja di kantor
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Di dunia kerja, seringkali kita bertemu dengan rekan yang tampaknya ramah, tapi diam-diam culas mengambil kredit atas ide kita, memelintir fakta, atau menjebak agar kita terlihat buruk di depan atasan. Jika tak hati-hati, perilaku seperti ini bisa merusak reputasi, menurunkan penilaian kinerja, bahkan mengarah ke ancaman PHK.

Untungnya, ada cara cerdas untuk melindungi karier mulai dari dokumentasi hingga komunikasi profesional dan peran HR. Artikel ini akan membimbingmu.

Tanda-Tanda Rekan Kerja Culas

Rekan yang culas sering menunjukkan tanda seperti:

  • Mengambil atau mengklaim ide dan prestasimu sebagai miliknya.
  • Membangun cerita yang menescam reputasimu di depan atasan.
  • Menghalangimu atau melemparkan kesalahan agar kamu tampak sebagai biang masalah.
  • Memanipulasi situasi demi keuntungan pribadi.

Perilaku seperti ini berbeda dari salah paham biasa biasanya sistematis dan berulang.

Profesor manajemen di Georgetown University dan peneliti terkemuka di bidang ketidaksopanan di tempat kerja, Christine Porath, menekankan pentingnya merespons secara strategis bukan emosional ketika menghadapi perilaku merusak di kantor.

“Nyaris tidak mungkin menjalani karier tanpa tersentuh ketidaksopanan,” kata dia.

Kalimat ini mengingatkan bahwa tantangan seperti itu memang nyata dan meluas, sehingga tak boleh dianggap sepele.

Mengapa Ini Berbahaya Bagi Kariermu

Dampak langsungnya adalah penilaian kinerja yang menurun karena atasan 'mendengar cerita sebelah pihak' tanpa bukti. Kepercayaan bisa lenyap.

Dampak tidak langsungnya lebih serius seperti kenyamanan kerja hilang, stres meningkat, reputasi buruk tersebar di tim, dan risiko pemutusan hubungan kerja membayang.

Christine Porath mencatat bahwa ketidaksopanan di kantor sangat rawan merusak kinerja individu dan organisasi.

Langkah Praktis: Lindungi Diri Tanpa Konflik

1. Buat Dokumentasi (Document Everything)

Catat setiap interaksi penting seperti email, chat, laporan, termasuk tanggal dan waktu. Ini berguna bila kamu perlu menjelaskan kronologi kepada atasan atau HR.

2.Komunikasi Profesional Saat Terjadi Insiden

Kalau rekan mengambil kredit atas hasil kerja, tanggapi dengan tenang seperti:

“Terima kasih atas masukannya. Seperti yang saya jelaskan di laporan tanggal X...”

Dengan begitu kamu menyampaikan dengan sopan bahwa ide itu adalah milikmu tanpa menuduh secara agresif. Ini merupakan pendekatan yang direkomendasikan HBR dalam mengatasi klaim keliru atas pekerjaan orang lain .

3. Jalin Klarifikasi Terbuka

Jika perilaku terus terjadi, ajak berdiskusi secara profesional dan tanpa emosi “Saya merasa ada ketidaksesuaian dalam penjelasan kita. Boleh kita klarifikasi agar sama-sama jelas?” Bila tak berhasil, langsung lanjutkan ke langkah pelaporan.

4. Laporkan dengan Struktur

Bila perlu lapor ke atasan atau HR, siapkan:

  • Kronologi kejadian dengan tanggal dan waktu.
  • Bukti konkrit (email, chat log, saksi).

5. Bangun Aliansi Profesional

Temukan rekan tepercaya yang objektif dan bisa bersaksi jika diperlukan. Selain itu, komunikasikan progres kerja secara terbuka dengan tim agar reputasimu didukung oleh kerja nyata.

Strategi Menjaga Performa dan Reputasi

  • Laporkan progres kerja secara rutin ke atasan via email atau laporan status. Jika semua progres jelas tercatat, tak mudah bagi siapapun “mencuri sorotan”.
  • Tampil Proaktif: ajukan ide, minta umpan balik secara berkala, dokumentasikan hasil. Ini membangun citra profesional dan mandiri.
  • Jaga Hubungan Internal: hubungan positif dengan beberapa pemangku kepentingan dapat melindungi reputasimu saat situasi sulit muncul.

Menjaga Kesehatan Mental dan Batasan Profesional

Hadapi stres yang muncul dengan metode seperti journaling atau membicarakan beban ke support system (keluarga, teman dekat). Bila perilaku rekan sudah masuk ke ranah bullying atau pelecehan, kamu punya hak untuk melibatkan HR atau bahkan penasihat hukum.

Kapan Harus Mempertimbangkan Pindah

Jika perusahaan tak mendukung pelaporan, atasan acuh, atau pola culas meningkat dan mengarah ke lingkungan toxic, mungkin sudah waktunya mencari peluang baru. Pastikan kamu:

  • Memiliki portofolio kerja terkini.
  • Dapat referensi dari rekan atau atasan sebelumnya.
  • Menyiapkan rencana transisi yang rapih sebelum mengambil keputusan.

Melindungi karier dari perilaku rekan culas bukan soal balas dendam, melainkan tentang menjaga kinerja, reputasi, dan kesejahteraan. Dengan dokumentasi yang baik, komunikasi profesional, dan strategi pelaporan yang tepat, kamu bisa tetap aman bahkan berkembang.