Pamer Suami di Sosial Media: Bukti Cinta atau Insecure Terselubung?

Ilustrasi Istri Sambut Suami Usai Pulang Kantor
Sumber :
  • Freepik

Ketika Pamer Suami Jadi Sinyal Insecure

Fenomena ini juga pernah diteliti oleh profesor psikologi dari Albright College, Dr. Gwendolyn Seidman, Ph.D.. Ia menyatakan bahwa orang dengan tingkat kepercayaan diri rendah cenderung lebih sering memamerkan hubungan mereka di media sosial. Tujuannya bukan hanya untuk membagikan kebahagiaan, tapi untuk meyakinkan diri sendiri dan orang lain bahwa hubungan mereka baik-baik saja.

Seksolog asal Australia, Nikki Goldstein, punya pendapat serupa. Dalam wawancaranya dengan beberapa media gaya hidup, ia menyebutkan bahwa pasangan yang sering memamerkan kemesraan atau pencapaian pasangan justru bisa jadi menyimpan kekosongan di balik layar. Menurutnya, like dan komentar dari orang lain menjadi alat pembenaran bahwa hubungan itu bernilai.

Menariknya, sebuah studi dari Northwestern University juga menemukan bahwa pasangan yang bahagia dan aman dalam hubungannya justru cenderung menjaga momen-momen mereka tetap pribadi. Bagi mereka, kebahagiaan tidak perlu diumumkan secara berlebihan.

Dibalik Hasrat Pamer, Ada Perbandingan Sosial

Di dunia media sosial, semua orang berlomba-lomba menunjukkan sisi terbaik hidup mereka. Hal ini erat kaitannya dengan teori Social Comparison oleh Leon Festinger (1954), yang menyatakan bahwa manusia secara alami suka membandingkan dirinya dengan orang lain untuk menilai apakah mereka cukup baik.

Ketika kita melihat unggahan orang lain tentang suaminya yang sukses, perhatian, dan ganteng, bisa muncul rasa ketinggalan. Maka muncullah dorongan untuk menampilkan hal serupa agar terlihat tidak kalah. Unggahan tentang suami yang kariernya bagus, mobilnya mahal, atau rumahnya megah bisa menjadi cara untuk membuktikan bahwa kita juga pantas mendapat pengakuan.