Konflik Rumah Tangga Semakin Parah Sejak Punya Anak? Mari Cari Tau Solusinya
Sabtu, 26 Juli 2025 - 20:00 WIB
Sumber :
- iStock
Apakah Semua Pasangan Akan Mengalami Ini?
Tidak semua. Pasangan yang mampu membangun komunikasi sehat dan tetap menjaga koneksi emosional akan lebih tahan menghadapi masa transisi menjadi orang tua.
Penelitian Gottman menunjukkan bahwa pasangan yang tetap “turn toward each other” (saling mendekat secara emosional) lebih mungkin mempertahankan hubungan bahagia, dibanding yang saling menghindar atau menyerang dalam konflik.
Tanda Konflik Rumah Tangga Mulai Berbahaya
Gottman menyebut ada “4 Penunggang Kuda Kehancuran Rumah Tangga” (The Four Horsemen) yang bisa merusak hubungan secara perlahan:
- Kritik berlebihan – Menyerang kepribadian pasangan, bukan perilakunya.
- Sikap defensif – Selalu membela diri tanpa mendengarkan keluhan pasangan.
- Menghina (contempt) – Meremehkan, menyindir, atau menghina pasangan. Ini yang paling beracun.
- Menarik diri (stonewalling) – Diam seribu bahasa, mematikan komunikasi.
Jika empat pola ini muncul secara berulang, itu tanda hubungan sedang berada di zona merah.