Mood Naik-Turun Saat Menopause? Ini Fakta Emosi yang Sering Tak Disadari!
- Freepik
Selain itu, progesteron yang juga ikut menurun mengurangi efek penenang alami di dalam tubuh. Tanpa cukup progesteron, banyak perempuan merasa lebih mudah panik, susah tidur, atau cepat gugup. Dalam beberapa kasus, gangguan ini bisa berkembang menjadi kecemasan kronis atau bahkan depresi jika tidak dikelola dengan baik.
Tak hanya sistem hormonal dan neurologis, perubahan ini juga memengaruhi fungsi tiroid, metabolisme, dan sistem endokrin secara umum. Penurunan kualitas tidur, peningkatan berat badan, dan penurunan energi turut memperburuk ketidakseimbangan emosi. Itulah sebabnya, menopause bukan hanya perubahan fisik semata, tapi menyentuh seluruh aspek kesehatan mental dan emosional perempuan.
Jenis Perubahan Emosi yang Umum Terjadi
Setiap perempuan mengalami gejala menopause dengan cara yang berbeda, namun secara umum, perubahan emosi yang sering terjadi antara lain:
- Mudah marah atau tersinggung, bahkan oleh hal-hal kecil.
- Kecemasan berlebih, sering muncul tiba-tiba tanpa pemicu jelas.
- Rasa sedih mendalam, yang terkadang disertai menangis tanpa sebab.
- Mood swing, perubahan emosi drastis dalam waktu singkat.
- Kehilangan semangat hidup atau motivasi melakukan hal yang dulu disukai.
- Sensasi kesepian, meski tidak sendirian secara fisik.
Perubahan ini kerap dianggap sebagai "drama" atau "terlalu sensitif", padahal sebenarnya bersumber dari ketidakseimbangan hormonal yang tidak bisa dikendalikan sepenuhnya oleh kemauan.