Beban Penyakit Tidak Menular Meningkat, Cara Deteksi Dini Ini Diklaim Lebih Akurat

Ilustrasi jantung
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Beban penyakit tidak menular dan neurologis di Indonesia—termasuk stroke, penyakit neurodegeneratif (penyakit Alzheimer dan demensia), gangguan neurologis pediatrik, aritmia, penyakit jantung bawaan, penyakit onkologis — penyakit kanker — payudara, prostat, paru, otak, dan muskuloskeletal, terus mengalami peningkatan. 

Oleh karena itu, kebutuhan akan alat deteksi dini dan screening yang lebih baik, menjadi lebih mendesak. Penerapan teknologi mutakhir memungkinkan diagnosis yang cepat dan tepat, deteksi dini, dan identifikasi masalah kesehatan, serta memastikan perawatan pasien yang optimal. 

Selain itu, teknologi juga berperan penting dalam meminimalkan risiko, mengoptimalkan keberhasilan pengobatan, dan meningkatkan kenyamanan pasien selama proses pemeriksaan. Salah satunya dengan teknologi pencitraan. Pencitraan sendiri berperan penting dalam mengurangi morbiditas dan mortalitas dengan mendukung diagnosis dan intervensi yang tepat waktu. 

 

Sebagai contoh, lebih dari 4,2 juta penduduk Indonesia berusia 65 tahun ke atas diperkirakan menderita demensia, dengan tingkat diagnosis formal di bawah 1 persen, sementara gangguan kognitif pasca stroke memengaruhi antara 27,6 persen hingga 81,2 persen orang yang selamat. Gangguan neurogenetik pada anak memengaruhi sekitar 1 dari 1.100 anak.

 

CEO RS Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS, mengungkapkan, sistem inovasi pencitraan terbaru Magnetom Lumina menawarkan pencitraan 3 Tesla yang cepat dan beresolusi tinggi yang ditingkatkan dengan Deep Resolve Swift Brain yang digerakkan oleh AI dan fitur-fitur yang ramah pasien seperti otomatisasi GO, mengurangi waktu pemindaian dan meningkatkan kenyamanan. 

 

Vida Fit melengkapi hal ini dengan kemampuan adaptasi myExam Companion dan BioMatrix, yang memungkinkan pemeriksaan yang lebih cepat dan dapat direproduksi di seluruh spesialisasi neurologis, kardiovaskular, muskuloskeletal, onkologi, dan pediatrik. 

 

“AI-Rad Companion Brain MR dirancang untuk mendukung deteksi dini kondisi neurodegeneratif, seperti atrofi otak, melalui segmentasi otak otomatis. Dengan memberikan data kuantitatif dan dapat direproduksi, alat ini membantu menggantikan estimasi subjektif dengan wawasan objektif, sehingga meningkatkan akurasi diagnostik dan keyakinan klinis,” ujar dr Yanwar dalam keterangannya, dikutip Minggu 20 Juli 2025. 

 

Mammomat Revelation dengan Tomosintesis memberikan teknologi tomosintesis payudara dengan angle yang lebih luas, dan sangat penting untuk meningkatkan deteksi dini kanker payudara. Alat ini dirancang untuk memberikan kualitas gambar yang luar biasa dengan dosis radiasi serendah mungkin, mengikuti prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable) untuk memastikan keamanan pasien.

 

Multix Impact C, sistem X-ray dengan digital ceiling meningkatkan radiografi rutin dengan pemosisian yang tepat, meningkatkan kecepatan dan hasil, serta meminimalkan paparan radiasi melalui protokol pencitraan yang dioptimalkan dengan dosis yang tepat-membuatnya lebih aman bagi pasien tanpa mengurangi tingkat akurasi diagnostik. 

 

“Bersama-sama, alat-alat ini akan meningkatkan perawatan pasien dengan memungkinkan diagnosis yang lebih awal dan lebih tepat, meningkatkan efisiensi dokter, dan mendukung kesehatan populasi melalui inisiatif skrining yang diperluas,” ungkapnya. 

 

Alat-alat tersebut juga sudah tersedia di beberapa jaringan rumah sakit Pondok Indah Group, seperti Magnetom Lumina 3 Tesla MRI, Magnetom Vida Fit 3 Tesla MRI, dan AI-Rad Companion Brain MR di RS Pondok Indah - Pondok Indah Jakarta, serta unit mammografi Mammomat Revelation dengan Tomosintesis dan sistem X-ray Multix Impact C di RS Pondok Indah - Puri Indah, Jakarta.

 

“Peningkatan kemampuan pencitraan multimodalitas ini memperkuat kolaborasi jangka panjang antara RS Pondok Indah Group dan Siemens Healthineers, mencerminkan lebih dari satu dekade kepercayaan yang telah terjalin dan menegaskan kembali komitmen Siemens Healthineers dalam mendukung RS Pondok Indah Group, tidak hanya sebagai penyedia teknologi, tetapi juga sebagai mitra terpercaya dalam mentransformasi layanan kesehatan,” sambung Alfred Fahringer, Country Head Siemens Healthineers Indonesia. 

 

Dokter Yanwar mengaku antusias dengan dampak positif dari kolaborasi ini. Melalui kolaborasi strategis dengan Siemens Healthineers Indonesia, kami yakin dapat menghadirkan peningkatan signifikan dalam akurasi dan ketepatan diagnosis, kecepatan proses pemeriksaaan, ketepatan hasil klinis, serta kenyamanan maksimal bagi pasien. Kehadiran modalitas canggih seperti 3 Tesla MRI, 3D Mammography, dan X-ray berperforma tinggi akan memperkuat layanan multidisiplin kami dan mendukung visi kami untuk menyediakan layanan kesehatan berstandar internasional di dalam negeri,” tutupnya.