PMS atau Bukan? Kenali Ciri-Ciri PMS Berat yang Sering Dianggap Normal Padahal Tidak
- Pixaby
Walaupun PMS tergolong wajar, ada beberapa ciri yang menandakan bahwa apa yang kamu alami mungkin lebih dari sekadar PMS biasa. Misalnya, perubahan suasana hati yang sangat drastis hingga memicu pertengkaran dalam hubungan, keinginan menyendiri berlebihan, hingga rasa putus asa yang muncul secara tiba-tiba.
Salah satu tanda utama PMS berat adalah intensitas dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari. Jika kamu sampai tidak bisa bekerja, belajar, atau berinteraksi secara normal karena gejala menjelang haid, ini bukan hal yang bisa dianggap biasa. Gangguan tidur yang parah, migrain hebat, kelelahan luar biasa, dan tubuh yang terasa “tidak bisa diajak kompromi” juga bisa menjadi bagian dari PMS yang tidak normal.
Di sisi emosional, beberapa perempuan melaporkan munculnya perasaan seperti “bukan diri sendiri”. Mereka menjadi sangat sensitif, mudah tersinggung, menangis tanpa alasan jelas, atau merasa cemas berlebihan. Bahkan, ada yang mengalami gejala mirip depresi klinis setiap bulan, meskipun hanya dalam hitungan hari menjelang haid.
Yang lebih mengkhawatirkan, ciri-ciri ini sering kali dianggap wajar atau bahkan diremehkan, baik oleh orang sekitar maupun oleh perempuan itu sendiri. Banyak yang memilih bertahan karena mengira semua perempuan mengalami hal yang sama. Padahal, memahami perbedaan antara PMS ringan dan berat adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental jangka panjang.
Membedakan PMS Biasa dan PMDD
PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder) adalah bentuk paling ekstrem dari PMS yang berdampak serius pada emosi dan fungsi sosial seseorang. PMDD bukan sekadar suasana hati yang jelek menjelang haid, melainkan kondisi medis yang memerlukan penanganan khusus.