Dulu Pengen Cepat Dewasa, Sekarang Pengen Jadi Anak TK Lagi! Kenapa Menjadi Orang Dewasa Itu Sulit?

Ilustrasi sulitnya menjadi dewasa
Sumber :
  • Freepik

Saat kecil, mudah sekali membuat teman. Tapi ketika dewasa, menjalin pertemanan butuh tenaga dan waktu yang sering kali tak kita punya. Perlahan, lingkaran sosial mengecil. Banyak orang hanya punya teman kantor, atau bahkan tak ada teman dekat sama sekali. 

Kesepian jadi hal yang umum, walaupun tak banyak dibicarakan. Kita merasa harus tetap baik-baik saja, meski di dalam hati, rasanya kosong dan terasing. 

Harus Bisa Semuanya Sendiri

Anak-anak bisa minta tolong kapan saja, dan orang akan memaklumi. Tapi dewasa? Kita dituntut bisa melakukan segalanya sendiri. Mengurus administrasi, membayar pajak, mengatur asuransi, menyelesaikan konflik, memperbaiki genteng bocor, memasak, merawat orang tua, dan tetap harus produktif. Fenomena ini disebut Dr. Hall sebagai adulting burnout.

"Fenomena adulting burnout menjadi umum di kalangan usia 25–45 tahun karena tuntutan sosial yang tidak proporsional dengan dukungan yang tersedia," kata dia.

Banyak dari kita tak pernah diajarkan menghadapi kehidupan dewasa. Kita hanya dijatuhkan ke dalamnya dan diminta untuk segera bisa berenang. 

Rindu Jadi Anak TK Lagi