Angka Kelahiran Rendah, China Bagi-bagi Duit Untuk Pasangan Suami-Istri yang Mau Punya Anak

Ilustrasi keluarga di China
Sumber :
  • Freepik

LifestyleChina sedang mempersiapkan paket bantuan keuangan yang akan diberikan kepada keluarga dengan bayi baru lahir. Kebijakan ini dimaksudkan untuk melawan tren menurunnya angka kelahiran yang menjadi ancaman signifikan bagi negara ekonomi kedua terbesar di dunia. 

Rencana pemerintah mencakup pemberian tunai sebesar 3.600 yuan per tahun atau setara Rp 81 jutaan untuk setiap anak yang lahir sejak 1 Januari tahun ini hingga anak tersebut mencapai usia tiga tahun. Skema ini dirancang bersifat nasional, meski perincian resmi masih belum diumumkan oleh lembaga terkait seperti China State Council Information Office .

Hal ini dilakukan pemerintah setempat menyusul dengan laju kelahiran yang menurun di China selama beberapa tahun belakangan ini. Tahun lalu, jumlah bayi yang lahir di China hanya mencapai 9,54 juta, jauh menurun dibandingkan 18,8 juta pada tahun 2016 saat pembatasan satu anak baru dicabut. Tren penurunan ini telah terjadi selama tiga tahun berturut-turut, memperlihatkan pertanda struktur demografi yang semakin mengkhawatirkan.

Melansir dari berbagai sumbe  penurunan jumlah penduduk usia produktif ini menjadi sorotan utama karena berdampak langsung terhadap tenaga kerja, produktivitas, dan pertumbuhan ekonomi. Menurut estimasi PBB, populasi China bisa turun menjadi 1,3 miliar pada 2050, dan bahkan di bawah 800 juta pada 2100.

Rencana dan Target Pemerintah

Skema distribusi insentif dirancang khusus yang mana anak-anak yang lahir mulai 1 Januari 2024 akan mendapatkan 3.600 yuan per tahunnya. Skema pemberian uang ini akan diberikan hingga anak berusia 3 tahun. 

Sebelumnya, negara ini telah menghapus kebijakan satu anak dan memperbolehkan hingga tiga anak pada 2021, namun angka kelahiran tetap stagnan atau terus turun.