Sebabkan 101 Kematian di Indonesia, Kenali Leptospirosis Sebelum Terlambat!

Tikus
Sumber :
  • Freepik

Jika tidak diobati, penyakit bisa berkembang menjadi fase berat (dikenal sebagai Weil’s disease), yang ditandai dengan kulit dan mata menguning (tanda gagal hati), gagal ginjal akut, pendarahan di paru-paru (sesak napas, batuk darah), gangguan irama jantung dan penurunan kesadaran hingga kematian.

Kenapa Leptospirosis Sering Terlambat Diketahui?

Masalah utama leptospirosis adalah sulitnya diagnosis dini. Gejala awalnya sering disangka sebagai flu biasa, tipes, atau demam berdarah. Akibatnya, pasien baru mendapat penanganan ketika kondisinya sudah memburuk.

Menurut profesor epidemiologi dari University of California, Berkeley, Dr. Lee Riley, leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang berbahaya karena menyamar. Gejalanya menyerupai banyak penyakit tropis lainnya, sehingga sering tidak terdiagnosis sampai fase lanjut.

Di Indonesia, banyak pasien baru datang ke rumah sakit dalam kondisi berat—dengan komplikasi hati, ginjal, bahkan paru-paru berdarah. Ini memperbesar risiko kematian.

Beberapa kelompok masyarakat memiliki risiko lebih tinggi terkena leptospirosis:

  • Warga yang tinggal di kawasan padat dan dengan sanitasi buruk
  • Petugas kebersihan, relawan pasca-banjir, dan pemulung
  • Pekerja lapangan seperti petani, buruh bangunan, tukang saluran air
  • Anak-anak yang bermain di genangan air atau lumpur
  • Siapa saja yang memiliki luka terbuka dan kontak dengan air kotor