Mirip Flu Tapi Bisa Mematikan! Ini Gejala Awal Terinfeksi Hantavirus

Hantavirus
Sumber :
  • iStock

  1. HFRS (Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome):
    Umum di Asia dan Eropa. Menyerang ginjal dan pembuluh darah.

  2. HPS (Hantavirus Pulmonary Syndrome):
    Lebih umum di Amerika, tapi bisa muncul di wilayah tropis seperti Indonesia. Menyerang sistem pernapasan dan paru-paru.

 

Dari keduanya yang paling berbahaya adalah HPS. Menurut berbagai data, angka kematian akibat HPS bisa mencapai 35–50%, tergantung kecepatan penanganan.

"Hantavirus adalah infeksi zoonosis yang menular dari tikus ke manusia, dan sering kali datang tanpa peringatan. Diagnosis dini sangat krusial karena progres penyakit bisa sangat cepat," demikian penjelasan dari  mantan Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Dr. Anne Schuchat, M.D.

 

Berbeda dengan virus seperti flu atau COVID-19, hantavirus tidak menular antar manusia dalam kasus umumnya. Penularan utama terjadi lewat paparan langsung terhadap kotoran tikus, terutama dari urine atau feses tikus yang sudah kering dan menjadi debu. Selain itu melalui air liur tikus, gigitan tikus (meskipun jarang) hingga makanan atau permukaan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, kegiatan seperti membersihkan gudang lama, dapur yang jarang dipakai, atau loteng yang berdebu bisa menjadi momen berisiko tinggi.

 

Gejala Awal Hantavirus: Mirip Flu, Tapi Ada yang “Beda”

 

Gejala hantavirus biasanya muncul dalam 1–2 minggu setelah paparan. Awalnya, gejala ini sangat menipu karena mirip flu atau infeksi virus biasa. Mereka umumnya akan mengalami demam tinggi, nyeri otot, terutama di punggung dan paha. Selain itu, kelelahan ekstrem, sakit kepala, mual, muntah, atau diare hingga batuk ringan dan kering.