Lebih Sehat Tanpa Kuah? Cara Masak Mi Instan yang Aman Buat Kesehatan
- Freepik
Lifestyle –Siapa sih yang nggak suka mi instan? Rasanya enak, harganya murah, dan cara masaknya super cepat. Dari anak kos, ibu rumah tangga, sampai pekerja kantoran, semua pasti pernah atau sering menjadikan mi instan sebagai penyelamat saat lapar, kepepet waktu, atau malas masak.
Tapi seiring popularitasnya, mi instan juga sering dicap sebagai makanan ‘jahat’ buat tubuh. Katanya tinggi garam, rendah nutrisi, dan penuh bahan tambahan. Apakah artinya kita harus berhenti total makan mi instan?
Tenang dulu! Menurut ahli gizi dari Harvard, bukan berarti kamu harus meninggalkan mi instan selamanya. Kuncinya ada pada cara memasaknya. Yuk, simak tips lengkapnya agar mi instan tetap lezat, tapi jauh lebih aman buat kesehatan.
Kenapa Mi Instan Dianggap Tidak Sehat?
Mi instan sering disebut sebagai makanan ultra-proses. Artinya, dalam proses produksinya, ia melewati banyak tahapan dan penambahan zat kimia agar awet dan rasanya tahan lama. Dalam satu bungkus mi instan, biasanya terdapat:
- Natrium tinggi: Bisa mencapai 1.500–2.000 mg per porsi. Padahal, batas maksimal harian menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hanya 2.000 mg.
- MSG dan bahan perisa
- Pengawet
- Lemak jenuh dari proses penggorengan
- Rendah serat dan protein
Konsumsi berlebihan atau terlalu sering bisa memicu risiko tekanan darah tinggi, gangguan ginjal, masalah pencernaan, hingga obesitas. Tapi tenang, semua itu bisa diminimalisir jika kita tahu cara masak yang benar.
Menurut profesor nutrisi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, Dr. Frank Hu , yang jadi masalah sebenarnya bukan mi-nya, tapi cara kita mengonsumsinya.