Meninggal Saat Tidur, Apa Penyebab Medisnya Menurut Ahli Kesehatan?

Ilustrasi tidur
Sumber :
  • Pixabay/ AiArtista

Lifestyle – Mendengar kabar seseorang meninggal saat tidur memang bikin merinding. Kenapa bisa terjadi begitu tiba-tiba tanpa peringatan? Menurut dokter jantung dan penulis buku Heart: A History, Dr. Sandeep Jauhar, fenomena ini bukan mistis, melainkan sering berakar pada kondisi medis tertentu. Dalam artikelnya, ia membahas tiga penyebab utama yakni gangguan irama jantung (aritmia fatal), sleep apnea berat, dan serangan jantung diam-diam. 

 

Dengan membaca artikel ini, kamu akan memahami bagaimana kondisi tersebut bisa menyebabkan kematian mendadak di malam hari dan bagaimana mengenali serta mencegahnya.

 

 

1. Gangguan Irama Jantung (Aritmia)

A. Sudden Arrhythmic Death Syndrome (SADS)

SADS adalah kematian mendadak saat tidur akibat gangguan listrik di jantung. Salah satunya adalah Brugada syndrome, gangguan genetik pada ion saluran jantung yang memicu ritme semifinal berbahaya saat tidur. Dr. Jauhar menegaskan bahwa kegaduhan kematian mendadak ini cocok dengan adanya disritmia jantung.

 

Ini berarti kematian sering terjadi tanpa gejala sebelumnya, saat jantung berhenti memompa secara mendadak. Ada juga kondisi lain seperti Long QT syndrome, WPW, dan cardiomyopati yang berpotensi fatal di malam hari.

 

2. Sleep Apnea Berat

Sleep apnea berat adalah situasi ketika saluran napas tertutup berulang dan memicu henti pernapasan (apnea). Tubuh kekurangan oksigen lalu mengalami lonjakan tekanan darah dan stress pada jantung. Dr. Jauhar pernah menangani pasien dengan LVAD (alat bantu jantung) yang juga mengalami apnea parah , indikator bahwa masalah pernapasan di malam hari bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.

 

Ia menekankan bahwa penanganan sleep apnea melalui diagnosis dan CPAP, bukan sekadar untuk meningkatkan kualitas tidur, tetapi memitigasi risiko fatal jantung.

 

3. Serangan Jantung Diam-Diam (Silent Heart Attack)

Tidak semua serangan jantung menimbulkan nyeri dada. Serangan jantung diam sering terjadi pada lansia, penderita diabetes, dan wanita. Sebab terjadi tanpa gejala jelas, bisa saja menyebabkan kematian saat tidur tanpa diketahui sebelumnya.

 

Dr. Jauhar berbagi pengalaman pribadinya, di mana kakeknya meninggal secara mendadak akibat serangan jantung tanpa gejala langsung . Menurutnya, ini bukan kemalangan, tapi akibat serentetan faktor risiko kardiovaskular yang tidak terdeteksi.

 

SUDS

'Deadly dreams' atau SUDS/SUNDS adalah istilah untuk kematian malam misterius pada orang muda, umumnya akibat aritmia fatal saat tidur. Dr. Jauhar menjelaskan bahwa banyak kasus terjadi pada jantung yang secara struktur sehat, hanya sistem listriknya yang bermasalah.

 

Melalui jurnal dan esainya, ia menggarisbawahi pentingnya sistem skrining preventif yakni tes EKG, tes genetik, pemantauan napas, dan manajemen risiko seperti tekanan darah, kolesterol, dan gula darah. Menurutnya pencrgshan jauh lebih efektif daripada pengobatan reaktif.

 

Mitos vs Fakta

  • Mitos: Orang sehat tidak akan meninggal saat tidur. Fakta: Kondisi listrik jantung yang abnormal bisa memicu kematian mendadak bahkan pada orang muda yang tampak sehat.

 

  • Mitos: Aritmia selalu disertai gejala. Fakta: Banyak kasus SADS terjadi tanpa gejala sebelumnya; jantung berhenti mendadak saat tidur.

 

  • Mitos: Sleep apnea hanya menyebabkan ngantuk. Fakta: Sleep apnea berat meningkatkan risiko gagal jantung, stroke, bahkan kematian saat tidur.

 

Langkah Preventif

Berikut langkah-langkah yang disarankan Dr. Jauhar untuk menekan risiko kematian saat tidur:

 

  1. Skrining irama jantung: EKG, Holter monitor, tes genetik (untuk yang miliki riwayat keluarga SADS).
  2. Evaluasi sleep apnea: Polysomnography dan penggunaan CPAP jika terbukti.
  3. Kelola faktor risiko kardiovaskular: Tekanan darah, kolesterol, gula darah.
  4. Gaya hidup sehat: Olahraga, diet seimbang, tidur teratur, dan kontrol stres.
  5. ICD (Implantable Cardioverter Defibrillator): Untuk pasien risiko tinggi seperti Brugada atau cardiomyopati.

 

Dr. Jauhar menyatakan bahwa pencegahan tetap langkah paling efektif dibandingkan perawatan reaktif.

 

Kapan Harus Memeriksakan Diri?

Segera konsultasi ke dokter atau ahli jantung bila kamu:

 

  • Keluarga memiliki riwayat kematian mendadak atau SADS
  • Merasakan pusing mendadak, nyeri dada saat berbaring, atau sesak
  • Terbangun dengan napas terengah tanpa sebab jelas
  • Menderita sleep apnea tanpa penanganan
  • Memiliki penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi.

 

Kematian saat tidur tidak selalu mistis. Sebanyak 99 persen penyebabnya berkaitan dengan kondisi medis nyata, terutama gangguan listrik jantung, henti napas saat tidur, atau serangan jantung diam-diam. Dr. Sandeep Jauhar mengingatkan bahwa deteksi dini dan pencegahan jauh lebih efektif. karena tidak semua yang tampak sehat luput dari masalah serius. Jika kamu memiliki faktor risiko atau gejala ringan, jangan abaikan. Skrining sederhana bisa menyelamatkan nyawa itu tahap awal untuk tidur yang lebih aman dan tenang.