Terkelupas Sedikit Saja, Teflon Bisa Jadi Racun? Begini Penjelasan Medisnya

Ilustrasi masak di teflon
Sumber :
  • Pixaby

Menurut EPA (Environmental Protection Agency) Amerika Serikat, paparan jangka panjang PFAS berhubungan dengan berbagai gangguan kesehatan, seperti risiko kanker ginjal dan testis, gangguan hormon dan tiroid, penurunan sistem imun, masalah kesuburan sampai masalah komplikasi kehamilan

Meski penggunaan PFOA pada Teflon telah dilarang sejak 2015 di banyak negara, termasuk AS dan Eropa, alat masak yang diproduksi sebelum itu atau yang berkualitas rendah bisa saja masih mengandung bahan ini.

Mantan Direktur National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS) AS, Dr. Linda Birnbaum, mengatakan PFAS adalah ancaman global karena bisa masuk ke dalam air minum, makanan, bahkan tali pusar bayi yang baru lahir. Paparannya sangat luas dan efeknya bisa muncul dalam jangka panjang.

Senada dengan Linda,  profesor kesehatan lingkungan di Harvard School of Public Health, Dr. Philippe Grandjean  juga mengungkap, bahkan dalam kadar rendah, PFAS telah terbukti mengganggu perkembangan otak anak, hormon, serta meningkatkan risiko berbagai jenis kanker. Ini bukan bahan kimia yang ingin kita bawa ke rumah.

Lantas bagaimana korelasi Teflon yang terkelupas bisa membahayakan kesehatan kita? Ketika Teflon mengelupas, potongan kecil PTFE bisa masuk ke makanan. Untungnya, PTFE itu sendiri secara kimia relatif inert, artinya tidak mudah bereaksi dengan tubuh dan biasanya akan keluar bersama feses tanpa diserap. Tapi risikonya bukan cuma dari serpihan fisik.

Jika Teflon dipanaskan di atas 260°C (sekitar 500°F), seperti saat digunakan pada kompor dalam kondisi kosong, ia bisa melepaskan gas beracun. Ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut 'Teflon flu' atau polymer fume fever, gejalanya meliputi demam ringan, sakit kepala, nyeri dada hingga flu ringan yang muncul 4–8 jam setelah paparan.

Ahli toksikologi dari East Carolina University, Dr. Jamie DeWitt menjelaskan bahwa teflon flu memang tidak mematikan, tapi menunjukkan bahwa bahan ini bukan tanpa reaksi biologis. Jika asapnya bisa memengaruhi sistem pernapasan, jangan sepelekan apa yang bisa terjadi dalam jangka panjang.