Gawat! 13 Jurusan Kuliah Unik Terancam Jadi Pengangguran, Kamu Salah Satunya?
- Freepik
Lifestyle – Di tengah perubahan dunia kerja yang semakin cepat, tidak semua jurusan kuliah memiliki daya tarik yang sama di mata perekrut atau HRD. Beberapa bidang studi yang dulu populer mulai kehilangan relevansinya karena tidak lagi sejalan dengan kebutuhan industri modern.
Walau pendidikan tetap berharga, realitasnya banyak perusahaan kini lebih menekankan keterampilan praktis dan teknis yang bisa langsung memberi dampak pada bisnis mereka. Fenomena ini bukan berarti jurusan-jurusan tertentu tidak berguna sama sekali.
Tanpa kemampuan lebih, lulusan baru (fresh graduate) akan kesulitan bersaing di pasar kerja yang kompetitif bahkan berpotensi jadi pengangguran. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jurusan apa saja yang mulai ditinggalkan perusahaan dan bagaimana cara menyiasatinya agar tetap relevan.
Mengutip dari The Daily Overview, berikut 13 jurusan kuliah yang kini sudah 'diabaikan' oleh perusahaan. Apakah Anda termasuk salah satunya?
1. Seni Rupa
Jurusan ini mengasah pemahaman budaya dan analisis karya seni, tetapi sayangnya tidak banyak industri yang membutuhkannya secara langsung. Lulusan sering harus bersaing di bidang akademik atau museum yang jumlah posisinya terbatas. Untuk meningkatkan peluang, Anda bisa menggabungkannya dengan digital marketing atau desain grafis.
2. Filsafat
Kemampuan berpikir kritis dan logis dari Filsafat memang penting, tetapi pasar kerja lebih menghargai keterampilan teknis. Banyak lulusan akhirnya bekerja di bidang administratif atau penjualan. Solusinya, padukan Filsafat dengan studi bisnis atau teknologi agar lebih kompetitif.
3. Antropologi
Mempelajari budaya manusia memang menarik, namun jurusan ini lebih cocok untuk akademisi. Sementara perusahaan kini mencari tenaga dengan kemampuan analisis data atau riset pasar. Alternatifnya, Anda bisa masuk ke ranah user experience (UX) atau data sains sosial.
4. Studi atau Ilmu Agama
Pemahaman tentang agama sangat berharga secara personal, tetapi peluang karier di luar institusi keagamaan masih sempit. Banyak lulusan beralih ke bidang yang tidak berkaitan langsung. Jika tetap tertarik, menambah studi konseling atau hubungan internasional bisa memperluas prospek.
5. Musik dan Pertunjukan
Bakat musik lebih sering dinilai dari keterampilan ketimbang ijazah. Industri ini juga sangat kompetitif. Agar tetap punya pijakan stabil, Anda bisa menjajaki bidang pendidikan musik atau teknik suara.
6. Teater dan Seni Peran
Sama seperti musik, panggung teater hanya memberikan ruang bagi segelintir orang. Banyak lulusan akhirnya bekerja di luar bidang. Namun, dengan tambahan skill komunikasi, public speaking, atau produksi film, peluang bisa lebih terbuka.
7. Gender Studies
Jurusan ini relevan secara sosial, tetapi perusahaan lebih mencari keterampilan terapan. Lulusan biasanya masuk ke organisasi non-profit atau advokasi. Jika ingin lebih luas, bisa dipadukan dengan hukum atau kebijakan publik.
8. Sosiologi
Sosiologi memberi wawasan tentang perilaku masyarakat, namun aplikasinya dalam bisnis masih terbatas. Banyak lulusan bekerja di layanan sosial atau pendidikan. Untuk memperluas jalur, menguasai analisis data sosial sangat disarankan.
9. Penulisan Kreatif
Menjadi penulis profesional bukan hal mudah, karena industri penerbitan makin ketat. Namun, kemampuan menulis tetap berharga jika dipadukan dengan digital marketing, SEO, atau content creation.
10. Studi Film
Jurusan ini membuka wawasan soal perfilman, tetapi karier sering ditentukan oleh pengalaman dan relasi. Alternatif yang lebih stabil adalah bidang editing video, konten digital, atau produksi media.
11. Sastra
Menganalisis teks dari berbagai budaya memang menarik, tetapi peluang kerjanya sempit. Jika tertarik, Anda bisa mengembangkan keahlian terjemahan, riset budaya, atau konsultan komunikasi lintas budaya.
12. Desain Mode
Industri mode memang glamor, tapi sangat sulit ditembus hanya dengan ijazah. Yang paling dicari adalah portofolio, pengalaman, serta penguasaan teknologi desain digital. Banyak lulusan akhirnya bekerja di retail.
13. Studi Etnis
Jurusan ini berfokus pada keragaman budaya, namun aplikasinya di dunia kerja masih terbatas. Kendati begitu, pemahaman lintas budaya bisa jadi nilai tambah jika dipadukan dengan studi kebijakan publik, kesehatan masyarakat, atau urban planning.
Memilih jurusan kuliah tidak hanya soal minat, tetapi juga strategi menghadapi masa depan. Beberapa jurusan mungkin tidak lagi populer di mata perusahaan, namun bukan berarti Anda tidak bisa sukses. Kuncinya adalah melengkapi diri dengan keterampilan tambahan yang relevan, seperti teknologi, data, atau bisnis. Dengan begitu, Anda tetap bisa mengubah passion menjadi profesi yang berdaya saing tinggi di era kerja modern.