Apa Itu Romantis? Perilaku Baru Kelas Menengah Setelah Viral Rojali dan Rohana

Ilustrasi romantis (rombongan minta diskon)
Sumber :
  • Freepik

Fenomena ini juga menunjukkan bahwa daya beli bukan sekadar soal kemampuan finansial, melainkan keterampilan memaksimalkan nilai uang. Kelas menengah kini tidak hanya mencari barang yang berkualitas, tetapi juga memastikan mereka membelinya dengan harga yang dianggap paling adil.

Fenomena romantis menggambarkan dinamika baru perilaku konsumen Indonesia di tengah perubahan ekonomi. Setelah era Rojali dan Rohana, Romantis menjadi tren lanjutan yang menegaskan bahwa kesadaran harga semakin melekat pada identitas belanja kelas menengah.

Bagi pelaku usaha, memahami pola pikir Romantis bukan hanya membantu dalam menyusun strategi pemasaran, tetapi juga menjadi kunci untuk menjaga hubungan jangka panjang dengan konsumen yang semakin cerdas dalam mengatur pengeluaran.