7 Fakta Fenomena Rojali dan Rohana: Mal Semakin Ramai, Tapi Mengapa Belanja Semakin Sepi?
- ChatGPT
Fenomena Rojali dan Rohana juga didorong oleh keinginan untuk tetap eksis di media sosial. Alih-alih berbelanja barang, masyarakat kini lebih memilih “membeli momen” yang bisa dibagikan. Oleh karen itu, nilai sebuah pengalaman sering kali dinilai dari seberapa bisa diabadikan di era digital.
7. Bentuk Adaptasi Masyarakat
Rojali dan Rohana bukan semata-mata bentuk hiburan murah meriah, melainkan bentuk adaptasi masyarakat dalam menghadapi dinamika ekonomi. Masyarakat tetap ingin merasakan kebahagiaan dan koneksi sosial, namun dengan cara yang lebih realistis dan terjangkau.
Fenomena Rojali dan Rohana memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki cara tersendiri dalam menghadapi tekanan ekonomi. Dengan kreativitas dan semangat kolektif, mereka mengubah mal dari tempat konsumsi menjadi ruang rekreatif. Di satu sisi, ini menjadi tantangan bagi pelaku usaha untuk melakukan gebrakan agar menarik kaum Rojali dan Rohana tergerak untuk berbelanja.