3 Tren AI yang Diprediksi Mengubah Lanskap Bisnis pada 2025, Ini Kata Bos Perusahaan Teknologi Informasi

Ilustrasi AI membantu pekerjaan
Sumber :
  • Freepik

Dalam konteks AI, tantangan ini semakin nyata. Sebanyak 77 persen eksekutif menyadari bahwa adopsi Generative AI penting untuk tetap kompetitif, tetapi hanya 25 persen yang yakin infrastruktur TI mereka siap mendukungnya. Masalah utama meliputi sistem lama yang tidak kompatibel, integrasi data yang buruk, dan kurangnya tata kelola yang jelas.

Roy mengatakan, solusinya bukan hanya investasi lebih besar, tetapi juga pendekatan yang lebih strategis. Pendekatan hybrid by design memungkinkan perusahaan mengadopsi AI tanpa membebani sistem yang ada. Selain itu, menciptakan fleksibilitas untuk berkembang tanpa menambah technical debt yang tidak terkendali.

2. Agentic AI Bantu Bisnis Bekerja Lebih Cerdas

Kemudian, Roy menyoroti kemajuan AI telah membawa kita ke era di mana sistem AI tidak hanya merespons perintah manusia, tetapi juga mampu bekerja secara mandiri dalam batasan tertentu. Agentic AI memungkinkan sistem AI bekerja lebih proaktif dengan mengotomatiskan tugas, menganalisis data secara mandiri, dan memberikan rekomendasi berbasis konteks tanpa perlu input terus-menerus dari manusia. Berbeda dengan Generative AI yang berfokus pada pembuatan konten, Agentic AI bertindak lebih sebagai penggerak proses kerja, mendukung pengambilan keputusan, dan meningkatkan efisiensi operasional.

Dalam bisnis, teknologi ini membantu perusahaan mengoptimalkan alur kerja, mengurangi tugas administratif yang repetitif, serta mempercepat respons terhadap tantangan operasional. Namun, keberhasilan penerapannya bergantung pada kesiapan organisasi dalam menyesuaikan strategi tenaga kerja.

Sebanyak 35 persen tenaga kerja global diperkirakan memerlukan pelatihan ulang untuk beradaptasi dengan sistem AI. Sementara itu, 90 persen eksekutif memprediksi bahwa sebagian besar proses kerja akan terdigitalisasi dengan AI dan otomatisasi cerdas pada 2026.

Agar AI benar-benar memberikan manfaat maksimal, perusahaan perlu memastikan bahwa manusia dan AI dapat berkolaborasi secara efektif. Agentic AI bukan sekadar alat pengganti tenaga kerja, melainkan solusi yang memungkinkan pekerja fokus pada tugas bernilai tinggi, mendorong produktivitas, dan membuka peluang inovasi baru.