Intip 7 Jurusan Kuliah Paling Aman di Tengah Gelombang PHK dan Otomatisasi, Lulusannya Tetap Dicari HRD!
- Freepik
Lifestyle – Di tengah derasnya gelombang otomatisasi dan adopsi kecerdasan buatan (AI), banyak profesi yang mulai digantikan oleh mesin. Hal ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan mahasiswa dan lulusan baru tentang pilihan jurusan kuliah yang benar-benar bisa menjamin masa depan karier mereka.
HRD dari berbagai perusahaan pun mulai lebih selektif dalam memilih kandidat, terutama yang memiliki keahlian tahan disrupsi. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi secara global, terutama di sektor teknologi, mempertegas pentingnya memilih jurusan kuliah yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
Menurut laporan dari Business Insider dan The Economic Times, Gen Z di negara-negara maju bahkan mulai berpindah ke pendidikan teknikal dan vokasi karena dinilai lebih "kebal" terhadap otomatisasi.
Lalu, jurusan kuliah apa saja yang dianggap paling aman dari ancaman PHK dan disrupsi teknologi? Berikut daftar jurusan yang tetap dicari HRD dan diprediksi akan bertahan di era automasi.
1. Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Jurusan di bidang keperawatan, kebidanan, dan kesehatan masyarakat menempati posisi aman dari disrupsi AI. Profesi perawat, terapis, dan dokter membutuhkan interaksi manusia, empati, dan pengambilan keputusan berbasis kondisi pasien, yang belum bisa ditiru oleh mesin. Menurut World Economic Forum, permintaan tenaga kesehatan akan meningkat 15-20% hingga 2030.
2. Pendidikan dan Psikologi
Guru dan psikolog memiliki peran penting dalam pengembangan karakter dan kesehatan mental, yang tidak bisa digantikan oleh algoritma. Keterlibatan emosional, komunikasi antarpersonal, serta kemampuan membaca ekspresi manusia menjadikan profesi ini tetap relevan. The Economic Times menyebut profesi berbasis empati sebagai "highly automation-resistant roles".
3. Teknologi Informasi dan Keamanan Siber
Walau sektor teknologi mengalami PHK besar-besaran, jurusan seperti keamanan siber, kecerdasan buatan, dan pengolahan data tetap dibutuhkan. HRD tetap membuka lowongan kerja untuk spesialis AI dan cloud security karena perusahaan makin digital. Gaji lulusan TI dengan spesialisasi keamanan siber di AS bisa mencapai US$95.000 atau sekitar Rp1,55 miliar per tahun.
4. Teknik Elektro dan Mekatronika
Jurusan ini sangat aplikatif dan banyak dibutuhkan di sektor industri. Mekanik, teknisi robotik, dan insinyur sistem kontrol tetap relevan karena mereka justru yang mengembangkan dan memelihara sistem otomatis. Business Insider mencatat lonjakan minat Gen Z untuk program pelatihan teknik dan permesinan karena dianggap lebih tahan terhadap PHK.
5. Ilmu Hukum dan Hukum Teknologi
Meskipun beberapa aspek hukum seperti drafting dokumen bisa diotomatisasi, proses negosiasi, argumentasi hukum, dan advokasi tetap membutuhkan keahlian manusia. Terlebih, munculnya isu hukum baru seputar data, AI, dan etika membuat jurusan hukum tetap dibutuhkan. Beberapa universitas top dunia kini menawarkan spesialisasi "AI Ethics and Tech Law" sebagai jurusan masa depan.
6. Desain, Seni, dan Industri Kreatif
AI bisa membantu membuat gambar, musik, dan video, tetapi konsep kreatif dan storytelling tetap didominasi manusia. Jurusan seperti desain komunikasi visual, animasi, dan film masih sangat relevan untuk membentuk identitas merek dan pengalaman pengguna. World Economic Forum menyebut kreativitas sebagai 1 dari 3 skill utama yang paling dibutuhkan di masa depan.
7. Ilmu Komunikasi dan Public Relations
Komunikasi strategis, manajemen krisis, dan public speaking adalah keahlian yang masih sulit digantikan oleh robot. Lulusan komunikasi juga semakin dibutuhkan di perusahaan yang perlu mengelola reputasi, terutama saat banyak isu viral di media sosial. Permintaan akan spesialis komunikasi meningkat seiring tingginya konsumsi konten digital dan kecepatan informasi.
Di tengah ancaman PHK dan otomatisasi, bukan berarti Anda tidak bisa memilih jurusan kuliah yang aman dan menjanjikan. Jurusan-jurusan yang menekankan pada keterampilan manusiawi seperti empati, komunikasi, pemikiran kritis, dan kreativitas terbukti lebih tahan terhadap disrupsi teknologi.
HRD pun mengakui bahwa soft skill dan kemampuan lintas-disiplin menjadi pertimbangan penting dalam proses rekrutmen. Maka dari itu, sebelum memilih jurusan kuliah, ada baiknya Anda memikirkan apakah keahlian yang ditawarkan jurusan tersebut akan tetap dibutuhkan dalam 5–10 tahun ke depan.
Jangan hanya ikut tren sesaat, tetapi pikirkan relevansinya dengan arah industri masa depan. Karier yang tahan lama dimulai dari pilihan yang tepat hari ini.