7 Mitos Keuangan yang Masih Dipercaya Banyak Orang, Nomor 3 Bisa Bikin Bangkrut!
- Freepik
Lifestyle – Mengelola keuangan seharusnya didasarkan pada informasi yang valid dan strategi yang sesuai dengan kondisi pribadi. Namun kenyataannya, masih banyak orang yang mengambil keputusan finansial berdasarkan mitos atau anggapan keliru yang sudah lama beredar di masyarakat.
Mitos-mitos ini bukan hanya menyesatkan, tapi juga bisa membawa dampak jangka panjang terhadap kesehatan keuangan Anda.
Ironisnya, mitos keuangan ini terus dipercaya karena diwariskan dari generasi ke generasi, tanpa pernah dikaji ulang. Akibatnya, banyak orang merasa sudah melakukan yang “benar” padahal justru mengambil langkah yang merugikan.
Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengenali dan mematahkan berbagai mitos finansial yang tidak berdasar. Berikut daftarnya:
1. Menabung di Bank Sudah Cukup untuk Masa Depan
Banyak orang masih percaya bahwa menabung di rekening tabungan biasa sudah cukup untuk menjamin masa depan. Padahal, inflasi terus menggerus nilai uang yang Anda simpan. Tanpa investasi atau instrumen yang menghasilkan imbal hasil lebih tinggi dari inflasi, nilai uang Anda akan menyusut dari tahun ke tahun.
2. Kartu Kredit Selalu Membuat Boros
Ini salah satu mitos keuangan yang sering dipercaya. Kartu kredit memang bisa membuat boros jika tidak digunakan dengan bijak. Namun jika Anda disiplin membayar penuh sebelum jatuh tempo dan memanfaatkan promo serta cashback, kartu kredit justru bisa menjadi alat bantu keuangan yang cerdas.
3. Utang Itu Buruk dan Harus Dihindari Sepenuhnya
Ini dia mitos yang bisa bikin bangkrut secara tidak langsung. Banyak orang takut mengambil utang, bahkan untuk keperluan produktif seperti modal usaha atau pembelian aset yang nilainya naik.
Padahal, utang bisa menjadi leverage yang sehat jika digunakan dengan bijak dan sesuai kemampuan bayar. Menolak semua bentuk utang tanpa pertimbangan justru bisa menghambat pertumbuhan finansial Anda.
4. Punya Asuransi Itu Buang-Buang Uang
Sebagian orang menganggap asuransi, baik kesehatan maupun jiwa, adalah pengeluaran yang tidak perlu. Kenyataannya, asuransi adalah bentuk perlindungan dari risiko keuangan yang besar. Tanpa asuransi, satu kejadian tidak terduga saja bisa menghancurkan tabungan yang sudah Anda kumpulkan bertahun-tahun.
5. Investasi Itu Hanya untuk Orang Kaya
Ini adalah mitos yang sangat membatasi. Saat ini, banyak platform investasi yang memungkinkan Anda mulai berinvestasi dengan nominal kecil, bahkan Rp10.000 sekalipun. Investasi bukan soal besar kecilnya uang, tapi tentang konsistensi dan tujuan jangka panjang. Semakin cepat Anda mulai, semakin besar potensi hasilnya.
6. Laki-Laki Harus Lebih Mapan Secara Finansial dari Perempuan
Selain salah secara moral, mitos ini juga bisa membuat salah satu pihak terbebani dan tidak realistis dalam pengambilan keputusan. Dalam era kesetaraan, baik laki-laki maupun perempuan memiliki tanggung jawab yang sama dalam membangun keuangan keluarga.
Fokus utama seharusnya adalah kerja sama, bukan perbandingan siapa yang lebih banyak menghasilkan.
7. Kalau Gaji Naik, Hidup Pasti Lebih Tenang
Naiknya gaji memang menyenangkan, tapi tidak otomatis membuat hidup lebih tenang jika pengeluaran ikut naik. Mitos ini bisa membuat Anda terus mengejar pendapatan tanpa pernah membenahi kebiasaan mengelola uang. Hidup tenang secara finansial justru datang dari pengelolaan keuangan yang sehat dan pengendalian gaya hidup.
Banyak mitos keuangan yang terdengar masuk akal, tetapi justru bisa menyesatkan jika diterapkan tanpa pemahaman yang tepat. Dalam dunia finansial, informasi yang salah bisa sangat merugikan, bahkan membuat Anda mengambil keputusan yang berakibat fatal dalam jangka panjang.
Sudah saatnya Anda membongkar mitos keuangan yang selama ini dipercaya, dan menggantinya dengan pengetahuan finansial yang rasional dan berdasarkan data. Ingat, langkah kecil dalam memperbaiki cara berpikir tentang uang bisa berdampak besar pada masa depan Anda.