4 Kesalahan Membangun Dana Pensiun yang Sering Diabaikan Anak Muda, Jangan Diulang Lagi Ya!

Ilustrasi pensiun
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Banyak anak muda merasa bahwa masa pensiun masih sangat jauh, sehingga tak perlu dipikirkan dari sekarang. Padahal, semakin dini Anda menyusun rencana pensiun, semakin ringan beban finansial yang akan dihadapi di masa depan. 

 

Sayangnya, masih banyak kesalahan umum dalam perencanaan dana pensiun yang kerap dilakukan, terutama oleh generasi muda yang sedang menikmati masa produktifnya.

 

Persiapan dana pensiun bukan hanya soal menabung, tapi soal strategi jangka panjang yang menyangkut gaya hidup, risiko inflasi, dan kebutuhan masa tua. Jika tidak direncanakan dengan tepat sejak awal, Anda bisa saja mengalami kekurangan dana saat pensiun tiba, meskipun telah bekerja puluhan tahun.

 

Berikut ini adalah 4 kesalahan menyusun dana pensiun yang sering diabaikan anak muda. Hindari sejak sekarang agar Anda bisa hidup nyaman dan tenang di usia senja.

 

1. Menunda Terlalu Lama Memulai Tabungan Pensiun

 

Kesalahan paling umum adalah berpikir bahwa menabung untuk pensiun bisa dilakukan nanti-nanti saja. Padahal, kekuatan terbesar dalam menyusun dana pensiun adalah waktu.

 

Dengan memulai sejak usia 20-an, Anda bisa memanfaatkan efek compounding atau bunga berbunga yang akan melipatgandakan tabungan Anda tanpa perlu menabung dalam jumlah besar setiap bulan. Sebaliknya, semakin Anda menunda, semakin besar nominal yang harus ditabung untuk mencapai jumlah yang sama di masa tua.

 

Mulailah dengan nominal kecil, misalnya 5%–10% dari penghasilan, dan tingkatkan seiring pertambahan gaji Anda.

 

2. Tidak Menghitung Kebutuhan Pensiun Secara Realistis

 

Banyak orang hanya menabung tanpa menghitung berapa jumlah dana pensiun yang sebenarnya dibutuhkan. Hal ini bisa menyebabkan under-saving atau bahkan over-saving yang membatasi kebutuhan lain di masa produktif.

 

Perhitungkan berapa kebutuhan hidup per bulan saat pensiun nanti, kalikan dengan estimasi usia pensiun (misalnya 60–80 tahun), lalu sesuaikan dengan inflasi. Dari situ Anda akan tahu berapa target dana pensiun ideal, dan berapa yang harus ditabung setiap bulannya.

 

Tanpa target jelas, rencana pensiun Anda bisa menjadi samar dan tidak terukur.

 

3. Mengabaikan Instrumen Investasi untuk Dana Pensiun

 

Kesalahan berikutnya adalah menyimpan seluruh dana pensiun dalam bentuk tabungan biasa atau deposito saja. Padahal, nilai uang akan terus tergerus inflasi dari tahun ke tahun.

 

Anak muda justru berada dalam posisi ideal untuk mulai berinvestasi karena memiliki jangka waktu yang panjang dan toleransi risiko yang lebih tinggi. Anda bisa mulai mempertimbangkan instrumen seperti reksa dana saham, indeks, hingga saham blue chip sebagai bagian dari portofolio pensiun.

 

Dengan strategi investasi yang tepat, pertumbuhan dana pensiun bisa lebih optimal dan tidak kalah oleh inflasi.

 

4. Menyatukan Dana Pensiun dengan Dana Lain

 

Kesalahan terakhir yang sering tidak disadari adalah mencampurkan dana pensiun dengan dana darurat, tabungan liburan, atau dana untuk keperluan jangka pendek lainnya. Ketika dana tercampur, sangat mudah tergoda untuk menggunakannya di luar kebutuhan pensiun.

 

Solusinya, pisahkan rekening khusus untuk dana pensiun dan hindari mengambilnya kecuali untuk keperluan pensiun itu sendiri. Gunakan produk keuangan seperti tabungan berjangka atau reksa dana khusus pensiun agar lebih terkontrol dan sulit diakses.

 

Pensiun yang nyaman dan bebas finansial tidak terjadi dalam semalam. Perlu perencanaan matang dan kesadaran sejak dini. Dengan menghindari empat kesalahan di atas, Anda akan lebih siap menghadapi masa tua tanpa harus bergantung pada anak atau pihak lain.

 

Jadi, mulai sekarang, mari tata kembali cara Anda menyusun dana pensiun. Sedikit perubahan hari ini bisa memberi dampak besar di masa depan. Selamat mencoba!