Perbedaan Frugal Living dan Pelit, Gaya Hidup Hemat atau Malah Menyiksa Diri?

Ilustrasi menabung
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Dalam kehidupan sehari-hari, Anda mungkin sering mendengar istilah “frugal living” yang dikaitkan dengan hidup hemat dan bijak secara finansial. Namun, tidak sedikit pula orang yang salah kaprah dan menyamakan frugal living dengan sifat pelit.

Padahal, keduanya memiliki makna dan dampak yang sangat berbeda, terutama jika dilihat dari sisi kesehatan keuangan dan kesejahteraan psikologis.

Frugal living merupakan gaya hidup yang sadar dan terencana dalam mengelola pengeluaran, sedangkan pelit lebih cenderung pada keengganan untuk mengeluarkan uang, bahkan untuk kebutuhan penting sekalipun. Lantas, bagaimana sebenarnya perbedaan antara frugal dan pelit? Mana yang lebih sehat untuk kondisi keuangan Anda? Simak penjelasan berikut ini.

1. Tujuan Finansial yang Jelas vs Takut Kehilangan Uang

Pelaku frugal living memiliki tujuan yang jelas dalam setiap pengeluarannya, seperti menabung untuk dana darurat, berinvestasi, atau mencapai kebebasan finansial. Mereka menghemat uang agar bisa digunakan untuk hal yang lebih bernilai. Sebaliknya, orang pelit enggan mengeluarkan uang karena takut kehilangan, bukan karena memiliki tujuan jangka panjang yang jelas.

2. Memprioritaskan Nilai, Bukan Harga Termurah

Frugal living berarti memilih pengeluaran yang memberikan nilai terbaik, bukan sekadar mencari yang termurah. Misalnya, membeli barang berkualitas tinggi yang tahan lama meskipun harganya sedikit lebih mahal. Sedangkan orang pelit akan selalu memilih opsi termurah tanpa mempertimbangkan kualitas atau manfaat jangka panjang.

3. Hidup Sederhana tapi Berkualitas vs Menahan Kebutuhan Sendiri

Orang yang menerapkan frugal living tetap memenuhi kebutuhan dasarnya dengan baik, hanya saja mereka tidak berlebihan. Mereka masih bisa menikmati hidup, misalnya sesekali makan di luar atau liburan, asalkan sesuai anggaran. Orang pelit cenderung menahan diri dari kebutuhan dasar bahkan saat mampu secara finansial, sehingga bisa berdampak buruk pada kesehatan atau kualitas hidup.

4. Bijak dalam Berbagi vs Enggan Berbagi

Frugal living tidak menghalangi seseorang untuk berbagi dengan orang lain, baik dalam bentuk bantuan sosial, hadiah, maupun traktiran kepada teman. Pelaku frugal tahu kapan harus mengeluarkan uang untuk kebahagiaan bersama. Sebaliknya, orang pelit seringkali enggan berbagi, bahkan dalam situasi yang memang layak untuk memberi.

5. Kesadaran Finansial vs Ketakutan Finansial

Frugal living lahir dari kesadaran dan kendali atas keuangan. Orang frugal tahu kapan harus mengeluarkan uang dan kapan harus menahan diri. Sementara orang pelit bertindak berdasarkan rasa takut, seringkali irasional, dan tidak seimbang dalam pengambilan keputusan finansial.

6. Investasi pada Diri Sendiri vs Mengabaikan Kebutuhan Pribadi

Pelaku frugal living tetap mengalokasikan anggaran untuk pengembangan diri, seperti pendidikan, pelatihan, atau menjaga kesehatan. Mereka menyadari pentingnya investasi pada diri sendiri. Orang pelit justru menghindari pengeluaran apa pun, termasuk yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri.

Frugal living dan pelit memang sekilas terlihat mirip karena keduanya menghindari pemborosan. Namun, perbedaannya terletak pada motivasi, kesadaran, dan dampaknya terhadap kehidupan. Frugal living adalah gaya hidup yang sehat secara finansial karena berlandaskan pada prioritas, nilai, dan keseimbangan. Sementara sifat pelit cenderung membuat seseorang kehilangan banyak hal, termasuk kesempatan, kenyamanan, bahkan hubungan sosial.

Jika Anda ingin keuangan yang sehat dan kehidupan yang tetap bermakna, maka frugal living adalah pilihan bijak. Mulailah dari perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari, dan rasakan manfaat besarnya dalam jangka panjang.