Barbie Luncurkan Boneka Pertama Penyandang Diabetes Tipe 1
- Website resmi Mattel
Lifestyle –Dalam langkah besar menuju dunia mainan yang lebih inklusif dan representatif, Mattel baru saja memperkenalkan Barbie pertama yang hidup dengan diabetes tipe 1. Diumumkan pada 8 Juli 2025 dalam rangkaian acara Kongres Anak-anak Breakthrough T1D di Washington D.C. Boneka ini bukan hanya sekadar mainan, tetapi juga simbol representasi nyata untuk anak-anak yang selama ini hidup dengan kondisi kesehatan kronis dan jarang mendapat sorotan dalam dunia permainan.
Boneka Barbie ini bukan edisi biasa. Ia hadir sebagai bagian dari lini Fashionistas, sebuah seri boneka Barbie yang memang ditujukan untuk mencerminkan keberagaman dan keunikan setiap individu. Hal yang membedakan Barbie ini dari boneka lainnya adalah keberadaan dua alat medis yang sangat spesifik dan penting dalam kehidupan sehari-hari penyandang diabetes tipe 1 continuous glucose monitor (CGM) yang ditempatkan di lengan, dan pompa insulin yang dipasang di pinggang boneka.
Langkah ini dilakukan Mattel dengan menjalin kerja sama bersama organisasi nirlaba Breakthrough T1D (dulu bernama JDRF), organisasi yang secara global memperjuangkan pendampingan, edukasi, dan riset bagi penderita diabetes tipe 1. Kolaborasi ini memastikan bahwa setiap detail dari boneka dari tampilan perangkat medisnya hingga narasi di baliknya dirancang dengan akurat dan memiliki dampak nyata.
Representasi Visual yang Bermakna
Boneka ini tampil mengenakan pakaian kasual berwarna biru muda bermotif polka dot warna biru adalah warna internasional yang melambangkan kesadaran akan diabetes. Di lengan kirinya, CGM (monitor glukosa kontinu) dipasang dan dilengkapi dengan pita berwarna merah muda berbentuk hati, mengingatkan bahwa meski kondisi medis hadir, tetap ada ruang untuk cinta dan keberanian.
Di bagian pinggang, terdapat pompa insulin kecil yang melekat langsung pada tubuh boneka. Alat ini merepresentasikan kehidupan nyata para penyandang diabetes tipe 1 yang harus rutin menyuntikkan atau menyalurkan insulin secara terprogram. Boneka ini juga dibekali dengan tas kecil berwarna pastel biru yang bisa digunakan untuk menyimpan perangkat pendukung, camilan, atau alat medis cadangan, sebuah aspek kecil yang membawa realitas keseharian anak-anak T1D ke dalam permainan mereka.
Visi di Balik Boneka: Anak-Anak yang Merasa Terlihat
Menurut Senior Vice President Barbie dan Global Head of Dolls di Mattel, Dr. Krista Berger, boneka ini diciptakan untuk memberi anak-anak penyandang diabetes tipe 1 sebuah pengalaman bermain yang mencerminkan kehidupan mereka secara nyata. Ia menekankan bahwa mainan seperti Barbie tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga memiliki peran penting dalam membentuk identitas, kepercayaan diri, dan rasa diterima pada anak-anak.
"Barbie membantu anak-anak melihat dunia dan diri mereka sendiri. Ketika seorang anak melihat boneka yang mencerminkan kondisi mereka, mereka merasa dilihat, didengar, dan dihargai," jelas Berger dalam peluncuran boneka tersebut.
Dukungan dari Tokoh Publik yang Hidup dengan T1D
Inisiatif ini juga mendapat dukungan kuat dari tokoh-tokoh publik yang hidup dengan diabetes tipe 1. Salah satunya adalah Lila Moss, model muda dan putri dari supermodel Kate Moss, yang tampil di berbagai acara mengenakan CGM dan pompa insulin dengan bangga. Ia menyebut peluncuran Barbie ini sebagai momen surreal dan membahagiakan karena mewakili perjuangan pribadi yang selama ini tidak banyak ditampilkan di media atau dunia permainan anak-anak.
Selain Lila, ada juga Robin Arzón, pelatih olahraga terkenal dari Peloton dan penulis buku kebugaran. Robin hidup dengan diabetes tipe 1 sejak dewasa dan menyatakan bahwa kehadiran Barbie ini bisa menjadi sumber kekuatan dan motivasi bagi anak-anak, agar mereka tidak merasa terbatas oleh kondisi kesehatan mereka.
Mainan yang Mengedukasi dan Membentuk Empati
Peluncuran Barbie dengan diabetes tipe 1 tidak hanya relevan bagi anak-anak yang memiliki kondisi tersebut, tetapi juga untuk anak-anak lain yang bermain bersama mereka. Dalam dunia di mana empati dan pemahaman antarindividu semakin penting, mainan seperti ini berfungsi sebagai alat edukasi yang sangat efektif.
Barbie ini secara tidak langsung membantu menormalisasi alat-alat medis yang sering kali dianggap "asing" oleh anak-anak non-T1D. Dengan mengenal CGM dan pompa insulin melalui boneka, anak-anak belajar tentang keberagaman kondisi kesehatan dengan cara yang ringan namun berdampak.
Studi dari Cardiff University bahkan menunjukkan bahwa bermain dengan mainan inklusif dapat meningkatkan empati sosial dan pemahaman terhadap perbedaan sejak usia dini.
Harga Terjangkau, Distribusi Nasional
Satu hal yang patut diapresiasi dari Mattel adalah keputusan mereka untuk menjual boneka ini dengan harga terjangkau. Di Amerika Serikat, Barbie ini dijual dengan harga US$ 10,99, atau setara Rp 170-an ribu dan menjadikannya lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan keluarga.
Boneka ini juga sudah tersedia di jaringan ritel besar seperti Walmart, Amazon, serta di situs resmi Mattel, sehingga masyarakat dapat membelinya dengan mudah tanpa harus menunggu pre-order atau edisi terbatas.
Bagian dari Evolusi Inklusivitas Barbie
Barbie dengan diabetes tipe 1 ini bukanlah langkah pertama Mattel dalam menciptakan boneka yang inklusif. Dalam satu dekade terakhir, perusahaan ini telah mengembangkan lebih dari 175 model boneka dengan berbagai warna kulit, bentuk tubuh, kondisi fisik, dan disabilitas.
Kita pernah melihat Barbie dengan vitiligo, Barbie pengguna kursi roda, Barbie dengan alat bantu dengar, hingga Barbie dengan sindrom Down. Semua ini merupakan bagian dari komitmen panjang Mattel untuk mencerminkan dunia nyata dalam dunia permainan.