Snorkeling di Danau Kakaban: Menyelam Bersama Ubur-Ubur Tanpa Sengat

Pemandangan bawah laut Raja Ampat
Sumber :
  • Wonderful Indonesia

Pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan mereka tanpa rasa khawatir akan sengatan, sebuah pengalaman langka yang hanya bisa ditemukan di beberapa tempat di dunia, seperti Jellyfish Lake di Palau, namun dengan variasi spesies yang berbeda.

Persiapan dan Pengalaman Snorkeling

10 Hal tentang Lombok yang Harus Diketahui Wisatawan, Liburan Jadi Serasa di Kampung Sendiri

Untuk mencapai Danau Kakaban, wisatawan harus menempuh perjalanan menggunakan perahu cepat dari pulau-pulau utama di Kepulauan Derawan, seperti Pulau Derawan atau Pulau Maratua. Perjalanan biasanya memakan waktu sekitar 30 hingga 60 menit. Setibanya di dermaga Danau Kakaban, pengunjung akan disambut dengan tangga kayu yang mengarah ke danau. Kualitas air di Danau Kakaban sangat jernih dan hangat, menjadikannya ideal untuk snorkeling. Pengunjung disarankan untuk tidak menggunakan tabir surya atau bahan kimia lainnya yang dapat merusak ekosistem danau.

Saat menyelam, pemandangan yang disajikan benar-benar memukau. Jutaan ubur-ubur berenang dengan anggun, memancarkan cahaya keemasan yang unik saat terkena sinar matahari. Gerakan mereka yang lambat dan ritmis menciptakan tarian bawah air yang menenangkan.

Menyingkap Keindahan yang Tersembunyi: 7 Permata Danau Alam di Indonesia

Pengunjung dapat berinteraksi secara dekat dengan ubur-ubur, mengambil foto atau video, sambil tetap menjaga etika dan tidak menyentuh atau mengangkat mereka ke permukaan air. Kondisi ini penting untuk menjaga kelestarian spesies langka ini. Panduan lokal sering kali menekankan pentingnya konservasi dan perlindungan ekosistem unik ini.

Konservasi dan Peran Wisatawan

Popularitas Danau Kakaban yang semakin meningkat menuntut kesadaran tinggi dari para wisatawan untuk menjaga kelestarian ekosistemnya. Pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait telah menetapkan sejumlah peraturan ketat untuk melindungi danau. Aturan-aturan ini meliputi larangan penggunaan fin atau sepatu katak (sepatu katak tidak diperbolehkan karena dapat merusak karang dan mengganggu ubur-ubur), larangan berenang terlalu dekat dengan pinggiran danau yang merupakan habitat anemon laut, dan larangan membuang sampah.

Halaman Selanjutnya
img_title
5 Makanan Khas Kalimantan Timur yang Wajib Dicoba