Perayaan Kematian Unik di Meksiko, Ternyata Ada Juga di Indonesia

Día de los Muertos
Sumber :
  • Dayofthedead.holiday

Altar ini didirikan di rumah-rumah atau di makam dan dihiasi dengan berbagai benda yang bermakna. Foto-foto mendiang, lilin, dan bunga marigold (cempasúchil) yang diyakini dapat menuntun arwah kembali ke rumah adalah beberapa dekorasi wajib.

Fakta Patung Tau Tau Penjaga Makam Suku Toraja, Ternyata Bukan Buat Voodoo

Selain itu, altar juga dipenuhi dengan makanan dan minuman favorit almarhum, seperti pan de muerto (roti khusus berbentuk tengkorak atau tulang), cokelat, dan tequila. Di pemakaman, suasana berubah menjadi pesta yang penuh warna dengan musik, tarian, dan piknik keluarga di sekitar makam. 

Tengkorak hias atau calaveras, yang sering kali terbuat dari gula atau tanah liat, menjadi simbol yang mengingatkan pada kefanaan hidup dengan cara yang ceria dan penuh seni. Melalui semua ritual ini, masyarakat Meksiko menegaskan bahwa selama mereka yang telah meninggal masih dikenang, mereka akan terus hidup dalam ingatan.

Menelusuri Tradisi Kematian Penuh Makna di Indonesia

Misteri Langi' Toraja, Benarkah Jadi Tempat Tinggal Bidadari?

Tradisi Ngaben

Photo :
  • Indonesia Kaya

Filosofi serupa, di mana kematian dirayakan dan dihormati dengan cara yang unik, juga dapat ditemukan di berbagai penjuru Indonesia. Dua tradisi yang paling terkenal adalah Rambu Solo di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dan Ngaben di Bali. Keduanya menunjukkan bahwa kematian bukanlah akhir yang suram, melainkan sebuah proses transisi yang memerlukan ritual khusus.

Lokasi Terlarang di Tana Toraja: Tempat-Tempat yang Hanya Boleh Didatangi di Waktu Tertentu

Rambu Solo adalah upacara pemakaman adat yang sangat kompleks dan spektakuler. Masyarakat Toraja meyakini bahwa seseorang yang meninggal belum benar-benar pergi sampai upacara Rambu Solo dilaksanakan. Selama menunggu upacara, jenazah diperlakukan layaknya orang sakit dan masih tinggal di rumah. 

Halaman Selanjutnya
img_title