Tren Sport Tourism, Lari Marathon Sambil Nikmati Keindahan Mandalika

Pocari Sweat Run 2025
Sumber :
  • Istimewa

Tren ini tidak hanya meningkatkan okupansi hotel hingga 90% selama event, tetapi juga menggerakkan UMKM lokal melalui penjualan kuliner seperti sate rembiga dan anyaman tenun Sasak.

Bahaya Musim Dingin, Pendakian ke Gunung Fuji Ditutup Sampai Tahun Depan

Sport tourism di Indonesia telah berevolusi dari sekadar event sporadis menjadi strategi nasional untuk pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Pada 2025, Kementerian Pariwisata menargetkan kontribusi sektor ini mencapai Rp150 triliun terhadap PDB, dengan fokus pada integrasi berkelanjutan yang selaras dengan eco-tourism. 

Mandalika, yang ditetapkan sebagai KEK melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014, menjadi contoh sukses. Kawasan ini tidak hanya menawarkan infrastruktur internasional seperti bandara Zainuddin Abdul Madjid yang hanya 30 menit dari pusatnya, tetapi juga keanekaragaman ekosistem: dari terumbu karang di Pantai Mawun hingga savana hijau di sekitar bukit. 

5 Tempat Wisata Gratis di Banjarmasin untuk Libur Akhir Pekan

Pelari marathon di sini dapat menyaksikan elang melayang di langit sambil melewati desa-desa adat, menciptakan pengalaman multisensori yang jarang ditemui di kota-kota besar. Menurut data Kemenparekraf, event sport tourism seperti ini meningkatkan devisa hingga 15% per tahun, dengan wisatawan mancanegara yang datang untuk menggabungkan olahraga dengan cultural immersion. 

Di Mandalika, hal ini terwujud melalui rute lari yang melewati situs bersejarah seperti legenda Putri Mandalika, yang diyakini berwujud sebagai cacing laut Nyale dalam festival tahunan. Selain manfaat kesehatan—seperti peningkatan endorfin dan kardio—sport tourism di sini mendorong pelestarian lingkungan, dengan event yang menerapkan zero-waste dan dukungan komunitas lokal. 

5 Tempat Wisata Gratis di Semarang untuk Libur Akhir Pekan

POCARI SWEAT Run Lombok 2025 menjadi manifestasi brilian dari tren ini, mengubah Sirkuit Mandalika menjadi panggung olahraga massal yang memadukan kebugaran dengan pariwisata. Event tahunan yang kali ini memasuki edisi ke-12 sejak 2014, kali pertama di Lombok, berkolaborasi dengan RANS Entertainment, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Pariwisata. 

Dengan kuota awal 7.000 pelari yang akhirnya membengkak menjadi 9.000, acara ini menegaskan posisinya sebagai event lari sirkuit terbesar di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
img_title