Culture Shock Orang Bangka Tinggal di Jawa: Kebiasaan Makan sampai Tradisi Lebaran
- Pixabay
"Kalau ke orang muda pakai sopo (siapa), kalau ke yang lebih tua pakai sinten (siapa). Bahasa kromo masih sering digunakan," ungkap unggahan tersebut.
Bahasa kromo inggil digunakan untuk menunjukkan rasa hormat, terutama saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau memiliki status sosial lebih tinggi.
Bagi orang Bangka, yang mungkin lebih terbiasa dengan bahasa Melayu atau dialek lokal, penggunaan bahasa halus ini bisa menjadi tantangan sekaligus pengalaman baru. Pemakaian bahasa ini tidak hanya terbatas pada percakapan formal, tetapi juga dalam interaksi sehari-hari, seperti saat bertanya nama seseorang.
Kebiasaan Menawarkan Sesuatu: Dua hingga Tiga Kali
Budaya menawarkan sesuatu di Jawa Timur juga memiliki keunikan tersendiri.
"Kalau menawarkan sesuatu harus dua-tiga kali baru dianggap kita benar-benar menawarkan," demikian penjelasan dalam unggahan.
Tradisi ini mencerminkan keramahan dan kesopanan masyarakat Jawa, di mana penawaran pertama sering dianggap sebagai bentuk sopan santun semata. Pendatang dari Bangka mungkin merasa bingung karena di budaya mereka, penawaran sekali biasanya sudah dianggap tulus.