Sepi Turis, Hotel-hotel di Thailand Kasih Diskon Besar
- Pixabay
Meski pasar Asia melemah, Thailand masih menarik wisatawan dari wilayah lain. India kini menjadi salah satu dari lima pasar teratas, didukung oleh konektivitas yang kuat dengan lebih dari 15 kota di India yang memiliki penerbangan langsung ke Bangkok dan Phuket.
Kedatangan wisatawan India terus meningkat, memberikan angin segar bagi industri pariwisata. Selain itu, pasar jarak jauh seperti Amerika Serikat dan Eropa juga menunjukkan performa kuat. Kunjungan dari AS naik 7,4% dan dari Eropa melonjak 15,6% pada tahun ini.
Platform Agoda mencatat Thailand sebagai destinasi liburan musim panas teratas bagi wisatawan Eropa untuk tahun kedua berturut-turut, menegaskan daya tariknya sebagai tujuan wisata global.
Tantangan dan Strategi Hotel
Setelah masa kejayaan pasca-pandemi pada 2024, di mana tingkat hunian hotel melampaui level sebelum pandemi, industri perhotelan Thailand kini menghadapi tekanan. Penurunan jumlah wisatawan dan sentimen konsumen yang hati-hati membuat pertumbuhan pariwisata domestik tidak cukup untuk mengimbangi penurunan wisatawan asing.
Untuk menjaga pangsa pasar, banyak hotel, terutama properti kelas atas di Bangkok, menawarkan diskon yang tidak dipublikasikan secara luas dan pemotongan tarif selektif selama musim sepi. Tris Rating memperkirakan tingkat hunian hotel akan tetap stagnan atau sedikit menurun pada 2025, dengan tarif kamar rata-rata yang tergerus akibat persaingan ketat.
Laporan dari Maybank Securities (Thailand) menambahkan bahwa pendapatan per kamar yang tersedia (RevPAR) untuk tujuh operator hotel terdaftar diperkirakan turun 3% pada kuartal ketiga 2025, membaik sedikit dari penurunan 5% pada kuartal sebelumnya.