Tempat Pesugihan Populer di Jawa Timur, Berani Datang?

Gunung
Sumber :
  • Pixabay/ignartonosbg

LifestyleGunung Kawi telah lama menjadi magnet bagi para peziarah dan pencari berkah. Terletak di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, gunung berapi tidak aktif ini bukan hanya menawarkan keindahan alam yang memesona, tetapi juga menyimpan kisah-kisah mistis yang mengundang rasa penasaran. 

5 Alasan Mengapa Taiwan Sangat Cocok untuk Traveler Indonesia

Dengan ketinggian 2.551 meter di atas permukaan laut, Gunung Kawi dikenal sebagai salah satu lokasi pesugihan paling tersohor, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara. 

Wisatawan dari Singapura, Malaysia, Myanmar, hingga China kerap datang untuk melakukan ritual atau sekadar menikmati nilai sejarah dan budaya yang kental. 

Pengaruh Moda Transportasi dan Dampaknya pada Kualitas Perjalanan

Namun, di balik pesonanya, cerita tentang ritual pesugihan dan pengalaman supranatural menambah aura misterius yang membuat bulu kuduk merinding. Berani mengunjungi tempat ini?

Sejarah dan Makna Spiritual Gunung Kawi

Gunung Kawi memiliki nilai sejarah yang kaya, terutama karena keberadaan Pesarean Gunung Kawi, tempat pemakaman dua tokoh penting: Kanjeng Kyai Zakaria II, yang dikenal sebagai Eyang Jugo, dan Raden Mas Imam Soedjono. 

Menginap di Airbnb x SEVENTEEN, Bikin Makin Dekat dengan Idol Kesayangan!

Kedua tokoh ini merupakan bangsawan yang turut berjuang bersama Pangeran Diponegoro melawan penjajahan Belanda pada 1825-1830. Eyang Jugo, keturunan Keraton Kertosuro dan buyut Susuhanan Pakubuwono I, dikenal sebagai sosok dermawan yang membantu masyarakat dan menyebarkan ajaran Islam. 

Sementara itu, Raden Mas Imam Soedjono adalah buyut Sultan Hamengku Buwono I dari Keraton Yogyakarta. Setelah kekalahan dalam Perang Jawa, mereka melarikan diri ke Jawa Timur dan menetap di wilayah Gunung Kawi, meninggalkan warisan spiritual yang hingga kini menarik ribuan peziarah, terutama pada malam 1 Suro atau 1 Muharram.

Ritual Pesugihan dan Misteri Pohon Dewandaru

Pesarean Gunung Kawi bukan hanya tempat ziarah religi, tetapi juga dikenal sebagai lokasi ritual pesugihan. Konon, praktik ini bermula dari kisah Eyang Jugo yang membantu seorang janda miskin di Tiongkok. Ia berpesan agar anak janda tersebut, Tamyang, mengunjungi Gunung Kawi. 

Sejak saat itu, situs ini mulai dikaitkan dengan ritual untuk memohon kekayaan. Salah satu elemen yang paling terkenal adalah pohon Dewandaru, yang dianggap keramat. Masyarakat percaya bahwa daun, buah, atau ranting pohon ini yang jatuh dapat membawa keberuntungan dan rezeki jika disimpan. 

Kono, ritual pesugihan di di gunung ini melibatkan tapabrata, yaitu puasa ekstrem selama tiga hari di bawah pohon Dewandaru, didahului dengan mandi suci yang dipimpin juru kunci.

Menurut cerita yang beredar, pelaku pesugihan harus membuat "kontrak mati" dengan penguasa gaib Gunung Kawi, yang konon mensyaratkan tumbal nyawa setiap tahun untuk mempertahankan kekayaan. Selain pohon Dewandaru, terdapat pula kendi berisi air bertuah yang diyakini mampu menyembuhkan penyakit, bahkan disebut-sebut sebagai tetesan dari sumur zam-zam.

Meski begitu, tidak ada bukti valid yang mendukung keberhasilan ritual ini, dan banyak yang menganggapnya sebagai mitos yang terus hidup dari mulut ke mulut.

Keraton Gunung Kawi dan Keberagaman Budaya

Selain Pesarean, Keraton Gunung Kawi menjadi spot lain yang tak kalah menarik. Terletak sekitar 5 km di atas Pesarean, Keraton ini merupakan petilasan Prabu Sri Kameswara, yang konon bertapa di tempat ini untuk menyelesaikan urusan politik kerajaannya. 

Di area ini, terdapat makam Eyang Tunggul Manik dan Eyang Tunggul Wati, serta bangunan suci dari berbagai agama, seperti masjid, gereja, pura, dan klenteng, mencerminkan toleransi budaya dan agama yang kuat. Malam Jumat Legi dan Kamis Kliwon menjadi waktu paling ramai, di mana peziarah melakukan tahlil, tawasulan, hingga tirakatan.

Pengalaman Mistis di Gunung Kawi

Pengalaman seperti ini memperkuat aura mistis Gunung Kawi. Penelitian oleh lima mahasiswa Universitas Brawijaya pada 2023 mengungkapkan bahwa praktik pesugihan di sini dapat memengaruhi kondisi psikologis pelaku, bahkan kerabat mereka, dengan gejala seperti halusinasi atau mendengar suara aneh. Temuan ini menunjukkan adanya keterkaitan antara ritual mistis dan gangguan mental, meski diagnosis resmi masih diperlukan.

Daya Tarik Wisata dan Kearifan Lokal

Selain aspek mistis, Gunung Kawi menawarkan keindahan alam yang memukau, dikelilingi oleh Gunung Butak dan Gunung Panderman. Wisatawan dapat menikmati udara sejuk, pemandangan hijau, dan arsitektur kuno di kompleks Pesarean dan Keraton. 

Ritual tahunan seperti Gebyar Ritual 1 Suro, yang diadakan sejak tahun 2000, menampilkan kirab tumpeng dengan iringan musik tradisional Jawa, Islam, dan Tionghoa, menambah kekayaan budaya kawasan ini. 

Wisatawan juga dapat mengunjungi Padepokan Eyang Jugo, yang menyimpan peninggalan seperti tombak pusaka dari era Perang Diponegoro.