Fakta Menarik Pulau Kemaro, Gak Pernah Banjir Padahal Ada di Tengah Sungai Musi
- Indonesia Kaya
Pagoda di Pulau Kemaro
- Indonesia Kaya
Keunikan Pulau Kemaro tidak lepas dari legenda cinta tragis antara Tan Bun An, seorang saudagar Tionghoa, dan Siti Fatimah, putri Raja Sriwijaya. Kisah ini bermula ketika Tan Bun An datang ke Palembang untuk berdagang dan jatuh cinta pada Siti Fatimah.
Untuk mendapatkan restu, Tan Bun An mengajak Siti Fatimah ke Tiongkok. Orang tua Tan Bun An merestui pernikahan mereka dan memberikan tujuh guci berisi emas sebagai hadiah. Namun, untuk menghindari bajak laut, emas tersebut disembunyikan di bawah lapisan sawi asin.
Saat kembali ke Palembang, Tan Bun An yang penasaran membuka guci dan hanya menemukan sawi asin. Dalam kemarahan, ia membuang guci-guci tersebut ke Sungai Musi. Ketika guci terakhir pecah dan memperlihatkan emas, ia menyesal dan terjun ke sungai untuk mengambilnya, diikuti oleh pengawalnya dan Siti Fatimah.
Ketiganya tenggelam, dan konon, pulau kecil muncul di tempat mereka tenggelam, yang kini dikenal sebagai Pulau Kemaro. Makam mereka di pulau ini menjadi tempat ziarah yang populer, terutama bagi mereka yang mencari berkah cinta.
Warisan Budaya dan Daya Tarik Wisata
Pulau Kemaro menawarkan perpaduan budaya Tionghoa dan Melayu yang kaya. Salah satu ikon utamanya adalah Pagoda sembilan lantai yang dibangun pada tahun 2006. Dengan tinggi 45 meter, pagoda ini memiliki delapan sudut yang melambangkan Pat Kwa atau Kedelapan Trigram dalam feng shui, dengan warna cerah yang mencerminkan simbolisme budaya Tionghoa.