Nuansa Seram di Jalur Darat Jawa-Bali, Perhatikan 5 Hal Ini di Alas Purwo
- Pixabay/camera-man
Selain cerita mistis, Alas Purwo juga dikenal karena keanekaragaman hayatinya. Taman nasional ini memiliki lebih dari 700 jenis tumbuhan, termasuk sawo kecik (Manilkara kauki) yang endemik, serta berbagai jenis fauna seperti banteng, rusa, dan burung langka.
Namun, beberapa hewan liar di kawasan ini dapat berbahaya jika merasa terancam. Pengunjung disarankan untuk tidak memberi makan hewan liar atau mengganggu habitat alami mereka. Selain itu, beberapa area seperti savana Sadengan atau hutan mangrove memiliki jalur yang licin, terutama saat musim hujan, sehingga sepatu yang nyaman dan pakaian yang sesuai sangat diperlukan.
5. Perhatikan Cuaca dan Keamanan di Perairan Sekitar
Bagi wisatawan yang melintasi jalur darat Jawa-Bali dan berencana mengunjungi Alas Purwo, penting untuk memperhatikan kondisi cuaca, terutama jika rencana perjalanan melibatkan penyeberangan melalui Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk.
Pada Agustus 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tentang potensi cuaca ekstrem di perairan selatan Jawa dan Bali, termasuk risiko gelombang tinggi di Selat Bali.
Selain itu, kawasan Pantai Boom di dekat Alas Purwo memiliki sejarah tragedi, seperti insiden gelombang besar yang menewaskan beberapa karateka pada peristiwa INKAI. Pastikan untuk memantau informasi cuaca terkini dan menghindari aktivitas di pantai saat kondisi laut tidak aman.