Tradisi Perayaan Hari Kemerdekaan di Berbagai Negara, Indonesia Unik Banget!
- Pixabay
Di Indonesia, Hari Kemerdekaan diperingati setiap 17 Agustus untuk memperingati Proklamasi Kemerdekaan 1945. Upacara pengibaran bendera menjadi acara resmi di tingkat nasional, dipimpin oleh Presiden di Istana Merdeka, serta di berbagai daerah oleh gubernur dan bupati.
Namun, yang membuat perayaan ini unik adalah tradisi Panjat Pinang, di mana peserta berlomba memanjat pohon pinus yang licin untuk meraih hadiah di puncaknya. Tradisi ini melambangkan kerja sama dan perjuangan.
Selain itu, lomba seperti balap karung, tarik tambang, dan makan kerupuk turut memeriahkan suasana, terutama di lingkungan masyarakat. Perayaan ini juga diwarnai dengan pawai budaya dan pertunjukan seni tradisional, seperti tari-tarian daerah, yang menonjolkan kekayaan budaya Indonesia.
India: Pengibaran Bendera dan Parade Budaya pada 15 Agustus
Hari Kemerdekaan India, diperingati setiap 15 Agustus, menandai berakhirnya penjajahan Inggris pada 1947. Acara utama adalah pidato Perdana Menteri dari Benteng Merah di Delhi, diikuti pengibaran bendera nasional. Parade dan pagelaran budaya di ibu kota negara bagian menampilkan keberagaman tradisi India, mulai dari tarian klasik hingga pameran sejarah perjuangan kemerdekaan. Lagu-lagu patriotik dalam berbagai bahasa daerah diputar di radio dan televisi, meskipun popularitas film patriotik menurun karena kejenuhan penonton. Di kalangan diaspora India, seperti di New York, “India Day” dirayakan dengan pawai yang menampilkan kostum warna-warni dan makanan tradisional seperti samosa berwarna bendera India.
Meksiko: Grito de Dolores pada 15-16 September
Hari Kemerdekaan Meksiko diperingati pada 16 September, memperingati Grito de Dolores pada 1810, seruan revolusi oleh Miguel Hidalgo y Costilla. Perayaan dimulai pada malam 15 September di Zocalo, Mexico City, ketika Presiden mengulang seruan “Viva México!” diikuti sorakan massa.