Dari Daerah ke Internasional, SIPA Siap Digelar dan Hadirkan Wajah Baru

Pertunjukan SIPA
Sumber :
  • Kementerian Pariwisata

LifestyleFestival Solo International Performing Arts (SIPA) telah berkembang menjadi panggung global yang memadukan kekayaan seni tradisional Indonesia dengan inovasi kontemporer dari seluruh dunia, menarik ribuan penggemar seni setiap tahunnya. 

Mengenal Tradisi Bakar Batu, Cara Memasak Khas Papua yang Hasilkan Makanan Super Lezat

Pada edisi 2025, acara ini tidak hanya mempertahankan akar budayanya di Kota Surakarta, tetapi juga memperluas jangkauan melalui format hybrid yang menggabungkan penampilan langsung dengan siaran daring, memungkinkan audiens global untuk ikut serta. Dihelat di lokasi bersejarah Pamedan Pura Mangkunegaran, SIPA 2025 menjanjikan pengalaman imersif yang merayakan keberagaman seni pertunjukan, mulai dari tarian hingga musik dan teater, sambil mempromosikan diplomasi budaya dan pariwisata nasional. 

Dengan tema yang segar dan penunjukan ambassador generasi muda, festival ini siap menjadi sorotan utama di kalender event wisata Indonesia, menawarkan akses gratis bagi publik untuk menikmati harmoni antara warisan lokal dan visi masa depan.

Evolusi SIPA dari Lokal ke Panggung Dunia

Weekend Santai di Grove Festival Cibis yang Ramah Anak, Ini Rundown Acaranya

Sejak awal pendiriannya, SIPA telah menjadi wadah bagi seniman untuk menampilkan karya mereka di tingkat internasional, mengubah Kota Solo menjadi pusat seni yang dinamis. Tahun ini, festival yang memasuki tahun ke-17 tersebut akan berlangsung selama tiga hari penuh, yakni dari 4 hingga 6 September 2025, di area terbuka Pamedan Pura Mangkunegaran yang merupakan bagian dari kompleks cagar budaya bersejarah. 

Lokasi ini tidak hanya menawarkan nilai historis tinggi sebagai simbol kerajaan Mangkunegaran, tetapi juga fasilitas modern seperti kapasitas hingga lebih dari 10.000 pengunjung dan lahan parkir yang luas, memastikan kenyamanan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Sisi Gelap Kota Jakarta yang Jarang Diketahui, Wisatawan Harus Tahu Tips Ini

Penyelenggaraan hybrid memanfaatkan teknologi untuk menyiarkan pertunjukan secara online, sehingga mereka yang tidak bisa hadir secara fisik tetap dapat menikmati acara melalui platform digital. Hal ini sejalan dengan upaya memperluas dampak festival di era digital, di mana seni dapat diakses oleh siapa saja tanpa batas geografis.

Partisipasi seniman dari berbagai negara menjadi daya tarik utama SIPA 2025. Pengunjung akan disuguhkan penampilan dari talenta Indonesia serta wakil dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Taiwan, Belanda, dan negara lainnya, menciptakan kolaborasi lintas budaya yang memukau. 

Selain panggung utama, agenda festival mencakup beragam aktivitas pendukung seperti SIPA Showcase Stage yang menyoroti karya-karya inovatif, SIPA Urban Market untuk mengeksplorasi produk kreatif lokal, dan pertunjukan seni tambahan di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Semua ini dirancang untuk memperkaya pengalaman wisata, di mana pengunjung tidak hanya menyaksikan pertunjukan tetapi juga berinteraksi dengan komunitas seni. 

Sebagai bagian dari program Karisma Nusantara yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, SIPA berperan penting dalam mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata budaya, sekaligus memperkuat ikatan diplomatik melalui bahasa universal seni.

Tema Inovatif yang Menginspirasi Generasi Muda

Mengusung tema "Nifty, Artful & Visionary", SIPA 2025 menekankan pada energi kreatif generasi muda yang berani menyuarakan gagasan baru melalui medium seni. Tema ini mencerminkan semangat adaptasi di tengah perubahan zaman, di mana seni tidak lagi terbatas pada bentuk tradisional tetapi juga merangkul elemen kontemporer dan teknologi. "Nifty" melambangkan kelincahan dan kecerdasan muda, "Artful" menyoroti keahlian artistik yang halus, sementara "Visionary" menggambarkan pandangan ke depan yang inovatif. 

Melalui tema ini, festival mendorong seniman untuk mengeksplorasi isu-isu seperti pelestarian budaya, keberagaman, dan dampak sosial, sambil tetap berakar pada nilai-nilai Nusantara. Ini menjadi peluang bagi wisatawan untuk merasakan bagaimana seni dapat menjadi alat transformasi, terutama bagi generasi Z yang semakin aktif dalam ruang digital.

Peran Ambassador Baru: Patricia Arstuti Pramesti Putri

Patricia Arstuti Pramesti Putri

Photo :
  • Istimewa

Untuk memperkuat pesan tema tersebut, SIPA 2025 memperkenalkan wajah baru sebagai ambassador resmi, yaitu Patricia Arstuti Pramesti Putri, yang akrab disapa Asti. Lahir di Jakarta pada 2 September 2001, Patricia adalah lulusan Program Internasional Ilmu Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada dan saat ini sedang menempuh gelar Magister Komunikasi Politik di Universitas Indonesia. 

Sosoknya merepresentasikan perpaduan antara pemuda modern dan komitmen terhadap budaya, dengan aktif membagikan konten tentang warisan Indonesia, khususnya kebaya, melalui akun Instagram-nya yang diikuti puluhan ribu orang. Kontennya tidak sekadar estetika visual, melainkan upaya nyata untuk melestarikan tradisi melalui platform digital yang dekat dengan kaum muda.

Dalam pernyataannya, Patricia menekankan pentingnya ruang seperti SIPA sebagai jembatan antara generasi muda dan kebudayaan nasional di era yang serba cepat. 

"Festival ini menjadi wadah kolaborasi antargenerasi, di mana pelestarian budaya bisa dilakukan secara fleksibel dan menginspirasi melalui kanal modern," katanya. 

Penunjukan Patricia sebagai ambassador diharapkan dapat menarik lebih banyak audiens muda, menjadikan SIPA tidak hanya sebagai ajang pertunjukan tetapi juga platform edukasi dan inspirasi. Dengan latar belakang akademisnya, ia membawa perspektif segar yang selaras dengan visi festival untuk mempromosikan seni sebagai alat diplomasi dan pengembangan pariwisata.

Festival ini juga menyertakan pre-event seperti SIPA Goes to Mall, yang menampilkan komunitas seni baru dari Solo, sebagai pemanasan untuk acara utama. Semua elemen ini dirancang untuk menciptakan ekosistem seni yang inklusif, di mana wisatawan dapat menikmati tidak hanya pertunjukan berkualitas tinggi tetapi juga pasar urban yang mendukung ekonomi kreatif lokal.