Biaya Visa Amerika Naik, Cepat Daftar Sebelum Tanggal Ini
- Pixabay
Lifestyle –Menyusuri keindahan Times Square, menikmati panorama Grand Canyon, atau menghadiri acara internasional seperti Piala Dunia FIFA 2026 menjadi impian banyak wisatawan. Namun, perjalanan ke Amerika Serikat (AS) kini menghadapi tantangan baru dengan adanya kenaikan biaya visa akibat kebijakan Visa Integrity Fee.
Kebijakan ini, yang merupakan bagian dari One Big Beautiful Bill Act yang ditandatangani Presiden Donald Trump pada 4 Juli 2025, memberlakukan biaya tambahan sebesar US$250 (sekitar Rp4 juta) bagi pemohon visa non-imigran.
Biaya ini berlaku mulai 1 Oktober 2024, menjelang tahun fiskal AS 2025. Bagi Anda yang berencana mengunjungi AS untuk berwisata, studi, atau urusan bisnis, penting untuk segera mengajukan visa sebelum kebijakan ini diberlakukan guna menghemat biaya.
Apa Itu Visa Integrity Fee?
Visa Integrity Fee adalah biaya tambahan yang dikenakan pemerintah AS untuk semua pemohon visa non-imigran, seperti visa wisata (B1/B2), visa pelajar (F), dan visa pekerja sementara (H-1B). Kebijakan ini merupakan bagian dari One Big Beautiful Bill Act, undang-undang yang disahkan untuk memperkuat sistem imigrasi AS, termasuk menangani pelanggaran masa tinggal visa.
Menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, biaya ini bertujuan meningkatkan integritas proses imigrasi dengan mendorong kepatuhan terhadap peraturan visa. Biaya sebesar US$250 ini berlaku untuk tahun fiskal AS 2025, mulai 1 Oktober 2024 hingga 30 September 2025, dan dapat disesuaikan dengan inflasi pada tahun-tahun berikutnya. Menteri Keamanan Dalam Negeri AS juga memiliki wewenang untuk menaikkan biaya ini sesuai kebutuhan.
Dampak Biaya Tambahan pada Wisatawan
Amerika Serikat
- Pixabay
Biaya Visa Integrity Fee tidak menggantikan biaya visa reguler, melainkan menjadi tambahan yang wajib dibayar setelah permohonan visa disetujui. Sebagai contoh, pemohon visa wisata (B1/B2) yang sebelumnya membayar sekitar US$185 kini harus menyiapkan tambahan US$250, sehingga totalnya mencapai sekitar US$435.
Selain itu, biaya Formulir I-94, yang mencatat kedatangan dan keberangkatan pengunjung, juga naik dari US$6 menjadi US$24. Untuk pemegang visa kerja H-1B, total biaya kini bisa mencapai US$455, dari sebelumnya US$205, ditambah biaya I-94.
Menurut Steven A. Brown, mitra di firma hukum imigrasi Reddy Neumann Brown PC di Houston, kenaikan ini dapat memengaruhi keputusan wisatawan, terutama pemegang visa B (wisata dan bisnis) serta pelajar internasional.
“Biaya tambahan US$250 per orang bisa menjadi beban signifikan, terutama bagi keluarga atau kelompok yang bepergian bersama,” ujarnya.
Bagi pelajar internasional dengan visa F, biaya tambahan ini menambah beban finansial, mengingat mereka juga harus menunjukkan tabungan minimal sekitar US$10.000 untuk biaya hidup dan pendidikan selama di AS.
Mengapa Harus Mengajukan Visa Sekarang?
Kebijakan Visa Integrity Fee akan mulai berlaku pada 1 Oktober 2024. Oleh karena itu, mengajukan visa sebelum tanggal tersebut memungkinkan Anda menghindari biaya tambahan ini. Proses pengajuan visa non-imigran, seperti visa wisata atau bisnis, memerlukan waktu sekitar 2-4 minggu, termasuk pengisian formulir DS-160, pembayaran biaya visa, dan wawancara di Kedutaan Besar AS di Jakarta atau Konsulat Jenderal AS di Surabaya.
Dengan mengajukan visa sekarang, Anda dapat menghemat hingga US$250 per orang, yang setara dengan Rp4 juta berdasarkan kurs saat ini. Dana ini dapat dialokasikan untuk keperluan lain, seperti akomodasi atau transportasi selama perjalanan.
Dampak pada Pariwisata AS
Kenaikan biaya visa ini muncul di saat AS sedang mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah acara besar, seperti peringatan 250 tahun kemerdekaan AS (America 250) dan Piala Dunia FIFA 2026. Namun, kebijakan ini berpotensi menghambat kunjungan wisatawan internasional, terutama dari negara yang wajib memiliki visa, seperti Indonesia.
Di sisi lain, pendanaan untuk Brand USA, lembaga promosi pariwisata AS, dipangkas drastis dari US$100 juta menjadi US$20 juta akibat One Big Beautiful Bill Act. Pemangkasan ini, ditambah dengan pemecatan separuh dewan direksi Brand USA pada April 2025, memicu kekhawatiran akan menurunnya promosi destinasi AS.
Fred Dixon, CEO Brand USA, menyatakan kekecewaannya, tetapi tetap optimistis bahwa dana dapat dipulihkan pada tahun fiskal 2026 untuk mendukung pertumbuhan pariwisata.
Tips Mengajukan Visa Sebelum 1 Oktober 2024
Untuk menghindari biaya tambahan, segera siapkan dokumen yang diperlukan, seperti paspor yang berlaku minimal 6 bulan, formulir DS-160, bukti pembayaran biaya visa, dan dokumen pendukung seperti rekening koran atau itinerary perjalanan.
Pastikan Anda memiliki tabungan minimal US$5.000–US$10.000 untuk visa wisata guna meyakinkan petugas konsuler bahwa Anda mampu membiayai perjalanan dan kembali ke Indonesia. Lakukan pembayaran biaya visa melalui bank yang ditunjuk, seperti CIMB Niaga, atau melalui Electronic Fund Transfer (EFT). Setelah itu, jadwalkan wawancara visa melalui situs resmi U.S. Travel Docs dan siapkan jawaban yang jelas mengenai tujuan perjalanan serta ikatan Anda dengan negara asal.