Sisi Gelap Kota Jakarta yang Jarang Diketahui, Wisatawan Harus Tahu Tips Ini

Ilustrasi kota Jakarta
Sumber :
  • Pexels

Lifestyle –Jakarta dikenal sebagai pusat pemerintahan, ekonomi, dan budaya yang dinamis. Dengan gedung-gedung pencakar langit seperti Autograph Tower yang menjulang setinggi 382,9 meter dan sistem transportasi massal seperti TransJakarta serta MRT, kota ini terus bertransformasi menuju visi kota global pada 2045. 

Tragedi Pembantaian di Toko Merah Kota Tua dan Aura Mistis yang Masih Terasa

Namun, di balik gemerlap metropolitan, Jakarta menyimpan sisi gelap yang jarang diketahui wisatawan maupun warga lokal. Dari masalah sanitasi yang krisis hingga isu sosial yang kompleks, berikut ini adalah realitas tersembunyi yang membentuk wajah lain ibu kota pada tahun 2025.

Krisis Sanitasi di Pemukiman Padat

Salah satu isu yang jarang tersorot adalah masalah sanitasi di pemukiman padat penduduk. Menurut laporan Narasi Newsroom pada Juli 2025, banyak komunitas di Jakarta masih kesulitan mengakses toilet dan septic tank yang layak. 

5 Destinasi Kuliner Menarik yang Harus Dicoba di Banyuwangi

Di beberapa kawasan, seperti pemukiman di bantaran sungai, fasilitas sanitasi yang memadai menjadi barang langka, memaksa warga menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan limbah. Hal ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. 

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada 2024, lebih dari 30% kasus penyakit terkait sanitasi di Indonesia berasal dari Jakarta. Wisatawan yang menjelajahi area seperti Kampung Akuarium atau Kali Item mungkin akan terkejut dengan kondisi ini, yang kontras dengan citra modern kota.

Kekerasan pada Anak: Ancaman Tersembunyi

Gaya Tanpa Batas Warnai Malang Fashion Runway: Pluralitas Gender Budaya dan Kreativitas

Jakarta juga menghadapi tantangan serius terkait kekerasan terhadap anak. Berdasarkan data yang dirilis pada Juli 2025, tercatat 1.113 kasus kekerasan terhadap anak di Jakarta dari Januari hingga Juli 2025, meningkat dari 2.041 kasus sepanjang 2024.  

Kasus-kasus ini sering terjadi di lingkungan yang kurang terpantau, seperti pemukiman padat atau gang-gang sempit di wilayah urban. Fenomena ini menjadi perhatian serius karena dapat memengaruhi persepsi keamanan kota, terutama bagi wisatawan keluarga yang berkunjung ke destinasi seperti Ancol atau Taman Mini Indonesia Indah. Wisatawan disarankan untuk selalu waspada dan menghindari area yang tidak resmi saat menjelajahi kota.

Ekonomi Informal dan Ketimpangan

Di balik kemajuan ekonomi Jakarta, sektor informal masih mendominasi, menyumbang hampir 50% struktur ekonomi kota menurut laporan Kompas pada Juli 2025. Pedagang kaki lima, pengemudi ojek, dan pekerja mikro lainnya sering kali beroperasi di tengah keterbatasan akses pembiayaan dan teknologi. 

Kawasan seperti Pasar Tanah Abang atau Glodok menjadi saksi bagaimana ekonomi informal ini berdenyut, namun juga mencerminkan ketimpangan. Pusat-pusat ekonomi dan hiburan terkonsentrasi di Jakarta Pusat dan Selatan, sementara wilayah seperti Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu masih kurang mendapat perhatian pembangunan. 

Bagi wisatawan, menjelajahi pasar tradisional ini menawarkan pengalaman autentik, tetapi juga membuka mata terhadap realitas sosial yang kompleks.

Polusi Udara yang Mengkhawatirkan

Kualitas udara Jakarta menjadi salah satu isu lingkungan terbesar. Pada Juli 2025, Jakarta menduduki peringkat ketiga kota dengan udara terburuk di dunia menurut Liputan6. Tingkat polusi yang tinggi, terutama dari kendaraan bermotor dan aktivitas industri, membuat udara tidak sehat, terutama bagi kelompok sensitif seperti anak-anak dan lansia. 

Meskipun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan kebijakan ganjil-genap dan inspeksi cerobong industri, penggunaan transportasi umum masih di bawah 20%, jauh tertinggal dibandingkan kota global seperti Tokyo. 

Wisatawan yang ingin menikmati pemandangan malam di spot seperti JPM Dukuh Atas atau Hutan Kota by Plataran disarankan membawa masker dan memantau indeks kualitas udara melalui aplikasi seperti IQAir.

Sisi Gelap Sejarah dan Budaya

Jakarta juga menyimpan kisah-kisah gelap dari masa lalu yang menambah dimensi unik bagi wisatawan yang menyukai sejarah. Kota Tua, misalnya, tidak hanya menawarkan keindahan arsitektur kolonial, tetapi juga menyimpan cerita kelam tentang perdagangan budak dan penjajahan. 

Beberapa legenda urban, seperti yang diangkat dalam film horor Indonesia “Sihir Pelakor” yang tayang pada Juli 2025, menggambarkan mitos dan kutukan yang masih dipercaya di kalangan masyarakat lokal. 

Wisatawan yang tertarik dengan sisi mistis Jakarta dapat mengunjungi situs-situs seperti Taman Fatahillah pada malam hari untuk merasakan suasana magis, namun tetap harus berhati-hati terhadap lingkungan sekitar.