Kenapa Orang Jakarta Suka Naik KRL Meski Berdesakan?
- Kereta Commuter Indonesia
Sore hari, antara pukul 16.00 hingga 18.00 WIB, kembali menjadi waktu puncak saat penumpang pulang dari kantor atau sekolah, dengan lebih dari 40.000 pengguna per jam. Pada Senin, jumlah penumpang bahkan bisa mencapai puncaknya, seperti tercatat pada 3 Juli 2023 dengan 912.923 pengguna.
Untuk menghindari kepadatan, KAI Commuter menyarankan penumpang dengan jadwal fleksibel untuk bepergian di luar jam sibuk, seperti antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB, ketika kereta relatif lebih lengang.
Rute-Rute Tersibuk di Jabodetabek
Jalur KRL Jabodetabek terdiri dari tujuh rute utama, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Serpong, Cikarang, dan Rangkasbitung, dengan beberapa di antaranya dikenal sangat padat. Jalur Bogor–Jakarta Kota adalah rute tersibuk, menghubungkan Bogor dan Depok dengan pusat kota melalui stasiun-stasiun seperti Manggarai dan Sudirman.
Jalur ini sering disebut sebagai yang “paling menyiksa” karena kereta dapat membawa hingga tiga kali lipat kapasitas normal 250 penumpang per gerbong pada jam sibuk. Jalur Cikarang–Jakarta Kota dan Bekasi–Jakarta Kota juga termasuk rute dengan kepadatan tinggi, terutama karena banyaknya pekerja yang tinggal di Bekasi dan sekitarnya.
Stasiun Tanah Abang menjadi salah satu titik tersibuk karena kedekatannya dengan pusat perbelanjaan dan perkantoran, sering kali menyebabkan antrean panjang. Jalur Tangerang–Duri dan Serpong–Tanah Abang juga mengalami kepadatan, terutama pada sore hari saat penumpang kembali ke pinggiran kota. Untuk mengurangi kepadatan, KAI Commuter telah menambah jumlah perjalanan menjadi 1.129 per hari per Juli 2023 dan memperpanjang jam operasional dari pukul 04.00 hingga 24.00 WIB.