Apa Itu Micro-Tourism? Tren Baru Liburan Hemat

Ilustrasi traveling
Sumber :
  • Pexels

Mengikuti workshop, seperti kelas membatik, memasak kuliner tradisional, atau fotografi, adalah cara lain untuk menikmati micro-tourism. Banyak komunitas lokal mengadakan kegiatan ini, seperti kelas membuat tempe di Yogyakarta atau workshop keramik di Bali. Selain mendapatkan keterampilan baru, peserta juga dapat berinteraksi dengan pelaku seni dan budaya setempat, memperkuat ikatan dengan komunitas.

5. Berwisata Kuliner Lokal

Teori Konspirasi Benua Antartika, Benarkah Ada Pangkalan Rahasia UFO?

Mencicipi kuliner khas daerah adalah bagian tak terpisahkan dari micro-tourism. Cobalah mengunjungi warung makan atau kedai tradisional yang belum pernah Anda coba. Misalnya, di Surabaya, Anda bisa menjelajahi kedai-kedai yang menyajikan rujak soto atau sate klopo, yang mencerminkan kekayaan kuliner lokal. Aktivitas ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mendukung usaha kecil lokal.

6. Bersepeda atau Berjalan Kaki

Menjelajahi kota dengan bersepeda atau berjalan kaki memungkinkan Anda menemukan detail yang sering terlewat, seperti bangunan bersejarah atau taman kecil. Di Bandung, misalnya, Anda bisa menyusuri Jalan Braga untuk menikmati arsitektur kolonial atau mengunjungi Taman Lansia untuk suasana yang lebih santai. Pendekatan ini memberikan perspektif baru tentang kota Anda sendiri.

7. Mengunjungi Desa Wisata

Selain Puncak dan Lembang, Ini Destinasi Wisata 'Adem' di Jawa Barat

Desa wisata di Indonesia berkembang pesat, menawarkan pengalaman autentik seperti menginap di rumah warga, belajar kerajinan tangan, atau mengikuti tradisi lokal. Contohnya, Desa Wisata Penglipuran di Bali atau Desa Wisata Nglanggeran di Yogyakarta menyediakan pengalaman budaya dan alam yang kaya. Kunjungan ke desa wisata tidak hanya hemat, tetapi juga mendukung perekonomian masyarakat lokal.

Halaman Selanjutnya
img_title