Liburan ke Hong Kong Jadi Makin Mahal Mulai September 2025, Begini Rinciannya
- Pixabay
City light Hong Kong
- Pixabay
Kenaikan biaya ini diperkirakan akan memengaruhi industri pariwisata Hong Kong, yang sedang berupaya pulih pasca pandemi. Pada Mei 2025, penjualan ritel Hong Kong mencatatkan kenaikan sebesar 2,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan adanya peningkatan jumlah wisatawan.
Namun, dengan kenaikan biaya visa dan izin masuk, pelancong dari negara-negara yang memerlukan visa, termasuk Indonesia, mungkin akan menghadapi biaya perjalanan yang lebih tinggi. Meskipun demikian, Hong Kong tetap menarik dengan kebijakan bebas visa 144 jam untuk wilayah Guangdong bagi pelancong dari 47 negara, serta perluasan Individual Visit Scheme (IVS) yang memungkinkan lebih banyak wisatawan dari Tiongkok Daratan berkunjung.
Persiapan bagi Pelancong Indonesia
Bagi wisatawan Indonesia yang merencanakan perjalanan ke Hong Kong mulai September 2025, penting untuk memperbarui anggaran perjalanan dengan mempertimbangkan kenaikan biaya visa dan dokumen perjalanan. Pemerintah Hong Kong akan mengajukan usulan perubahan ini ke Dewan Legislatif pada 2 Juli 2025, untuk proses vetting negatif, sehingga pelancong disarankan untuk memantau pengumuman resmi lebih lanjut.
Selain itu, mempersiapkan dokumen seperti paspor yang masih berlaku dan bukti keuangan yang memadai dapat memperlancar proses aplikasi visa. Mengingat Hong Kong tetap menjadi pusat wisata dan bisnis, perencanaan matang akan membantu meminimalkan dampak kenaikan biaya ini.