10 Negara Paling Berbahaya Dikunjungi, Indonesia Termasuk!
- Pexels
Lifestyle –Perjalanan ke berbagai penjuru dunia menawarkan pengalaman tak terlupakan, namun tidak semua destinasi aman bagi wisatawan. Beberapa negara memiliki risiko tinggi akibat konflik bersenjata, tingkat kriminalitas yang ekstrem, bencana alam, atau ketidakstabilan politik. Berdasarkan laporan keamanan global, seperti peringatan perjalanan dari kementerian luar negeri berbagai negara dan indeks keamanan internasional, berikut adalah 10 negara yang dianggap paling berbahaya untuk dikunjungi pada tahun 2025, dengan Indonesia secara mengejutkan masuk dalam daftar.
Artikel ini memberikan informasi penting bagi wisatawan untuk memahami risiko dan mempersiapkan perjalanan dengan bijak.
1. Suriah: Zona Perang yang Berkelanjutan
Suriah tetap menjadi salah satu negara paling berbahaya di dunia akibat perang saudara yang belum usai. Konflik bersenjata, serangan udara, dan kehadiran kelompok ekstremis membuat wilayah ini sangat tidak aman. Kota-kota seperti Aleppo dan Idlib sering menjadi sasaran kekerasan. Wisatawan diimbau menghindari Suriah sepenuhnya karena risiko penculikan, bom, dan kurangnya akses ke layanan darurat.
2. Afghanistan: Ketidakstabilan Politik dan Terorisme
Afghanistan menghadapi ancaman terorisme, kekerasan bersenjata, dan ketidakstabilan politik yang signifikan. Kelompok militan masih aktif di banyak wilayah, termasuk Kabul. Infrastruktur yang rusak dan minimnya layanan konsuler membuat evakuasi sulit. Risiko penculikan dan serangan terhadap orang asing sangat tinggi, menjadikan Afghanistan destinasi yang harus dihindari.
3. Yaman: Konflik dan Krisis Kemanusiaan
Yaman dilanda perang saudara, krisis kuantan, dan kelaparan. Pertempuran antara faksi bersenjata, ditambah serangan udara, membuat wilayah seperti Sana’a dan Aden sangat berbahaya. Blokade dan kerusakan infrastruktur memperburuk akses ke makanan dan. Wisatawan menghadapi risiko tinggi, termasuk penculikan dan kekerasan acak.
4. Somalia: Pembajakan dan Kriminalitas Ekstrem
Somalia dikenal dengan tingkat kriminalitas yang tinggi, pembajakan di perairan sekitar Teluk Aden, dan aktivitas kelompok teroris. Mogadishu dan wilayah selatan sering mengalami serangan bom dan penembakan. Kurangnya pemerintahan yang stabil dan maraknya senjata membuat Somalia sangat berisiko bagi wisatawan.
5. Sudan Selatan: Perang Saudara dan Kekerasan
Sudan Selatan menghadapi konflik etnis, perang saudara, dan krisis kemanusiaan. Kekerasan bersenjata sering terjadi di Juba dan wilayah pedesaan. Infrastruktur yang buruk, banjir musiman, dan kurangnya layanan kesehatan meningkatkan risiko. Wisatawan berisiko menjadi korban perampokan bersenjata atau kekerasan antar.
6. Irak: Ancaman Terorisme dan Ketidakstabilan
Meski beberapa wilayah Irak mulai pulih, ancaman terorisme dan ketegangan sektarian masih tinggi. Kota-kota seperti Mosul dan wilayah perbatasan rentan terhadap serangan. Ledakan bom dan kekerasan sporadis masih terjadi, sementara risiko penculikan terhadap orang asing tetap ada. Wisatawan disarankan untuk menghindari perjalanan ke Irak.
7. Libya: Kekacauan Pasca-Konflik
Libya mengalami ketidakstabilan sejak revolusi 2011, dengan faksi bersenjata yang bersaing menguasai wilayah. Tripoli dan Benghazi sering menjadi lokasi bentrokan. Risiko penculikan, perampokan, dan serangan teroris sangat tinggi. Kurangnya keamanan dan layanan konsuler membuat Libya tidak aman untuk wisata.
8. Mali: Ekstremisme dan Pemberontakan
Mali menghadapi ancaman kelompok ekstremis di wilayah utara dan tengah, termasuk Timbuktu. Serangan terhadap warga sipil dan asing sering terjadi, terutama di luar Bamako. Risiko penculikan, ranjau darat, dan perampokan bersenjata tinggi. Wisatawan disarankan untuk tidak mengunjungi Mali karena situasi keamanan yang tidak terprediksi.
9. Haiti: Kriminalitas dan Kerusuhan
Haiti mengalami kenaikan drastis dalam kriminalitas, termasuk penculikan, perampokan bersenjata, dan kekerasan geng di Port-au-Prince. Bencana alam seperti gempa bumi juga memperburuk kondisi. Kurangnya infrastruktur dan respons polisi membuat wisatawan sangat berisiko. Peringatan perjalanan internasional terus menekankan bahaya di Haiti.
10. Indonesia: Risiko Bencana Alam dan Ketegangan Regional
Indonesia, meskipun merupakan destinasi wisata yang populer, masuk daftar karena risiko bencana alam dan ketegangan di beberapa wilayah. Gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi, seperti di Sumatera dan Nusa Tenggara, sering terjadi. Wilayah seperti Papua juga mengalami ketegangan separatis dengan insiden kekerasan sporadis. Selain itu, risiko kecil terorisme di kota besar seperti Jakarta tetap ada. Wisatawan disarankan untuk memantau peringatan cuaca, menghindari wilayah konflik, dan berhati-hati di tempat umum.