10 Tanaman Hias Penyerap Polusi Jadikan Rumah Sehat Tidak Sekadar Estetik
- Freepik
Lifestyle – Tidak dapat dipungiri kualitas udara di kota besar seperti Jakarta sudah tidak sehat dan segar yang mendorong masyarakat urban mencari solusi alami untuk udara bersih sehingga rumah sehat. Selain menambah estetika ruangan, tanaman hias yang memiliki kemampuan untuk menyerap polusi banyak dicari keluarga modern.
Tanaman hias terbukti menyerap polutan seperti benzena, formaldehida, dan karbon monoksida, sesuai studi NASA. Dengan perawatan minim, beberapa tanaman ini cocok untuk gaya hidup sibuk di apartemen atau rumah kecil denga ventilasi terbatas. Selain membersihkan udara, tanaman hias ini menambah kesan hijau yang Instagramable, mendukung tren urban gardening.
Berikut ulaasan sepuluh tanaman hias penyerap polusi yang mudah ditemukan di Indonesia. Cocok untuk rumah urban sekaligus membantu Anda dan keluarga hidup lebih sehat tanpa khawatir polusi.
1. Lidah Mertua
Tanaman lidah mertua atau Snake Plant memiliki fungsi untuk menyerap formaldehida, benzena, dan CO2. Tanaman ini juga menghasilkan oksigen malam hari, ideal untuk kamar tidur. Cara perawatannya pun sederhana, Anda hanya perlu menyiram seminggu sekali dan tahan cahaya rendah. Gunakan pot terakota untuk drainase di iklim tropis.
2. Sirih Gading
Sirih gading atau pothos mampu menghilangkan benzena, formaldehida, dan xilena, cocok untuk ruangan minim cahaya. Perawatannya adalah menyiram 2–3 kali seminggu dan biarkan tanah sedikit kering. Bersihkan daun dari debu polusi dengan kain lembap.
3. Laba-Laba (Spider Plant)
Tanaman laba-laba atau spider plant jadi salah satu tanaman hias yang bermanfaat untuk menyerap benzena, formaldehida, dan karbon monoksida serta aman untuk anak dan hewan. Perawatan yang dilakukan adalah siram 2–3 kali seminggu dan disarankan gunakan air suling.
4. Lili Paris
Lili paris atau Peace Lily berkontribusi untuk menghilangkan benzena, amonia, dan formaldehida, melembapkan udara. Perawatannya sangat mudah, yakni menyiram 1–2 kali seminggu dan aga tanah lembap. Selain itu, semprot daun dengan air hangat untuk cegah jamur.
5. Keladi Hias
Keladi hias atau caladium jadi opsi menarik untuk sebagai filtrasi alami di rumah idaman Anda Tanaman hias ini berfungsi menyerap formaldehida dan karbon monoksida, estetik dengan daun warna-warni. Perawatanya adalah siram seminggu sekali dan letakkan di cahaya tidak langsung. Jaga kelembapan dengan wadah air di dekat tanaman.
6. Aglonema
Aglonema memiliki manfaat menyaring benzena dan formaldehida dan tahan di ruangan gelap. Anda hanya perlu siram seminggu sekali dan hindari sinar matahari langsung. Letakkan di sudut ruangan untuk filtrasi maksimal.
7. Lidah Buaya
Lidah buaya ternyata juga memiliki kemampuan dalam menyerap kandungan benzena dan fornaldehida yang merupakan polutan di dalam udara. Tanaman ini membutuhkan cahaya terang dan siram setiap 10-14 hari sekali. Agar tumbuh subur, gunakan tanah berpasir untuk drainase optimal.
8. Palem Kuning
Taaman palem kuning juga mampi menyerap formaldehida dan benzena serta menambah nuansa tropis. Perawatanya minim dengan siram 1–2 kali seminggu dan letakkan di cahaya. Bersihkan daun dari debu polusi untuk kilau alami.
9. Suplir
Suplir atau maidenhari gern mampu menyaring udara kotor di dalam rumah sekaligus meningkatkan kelembapan udara. Perawatannya adalah rutin menyiran sebanyak 2–3 kali seminggu .
10. Janda Bolong
Janda bolong atau monstera adasonni merupakan tanaman hias yang populer di media sosial yang juga dapat ‘membersihkan” udara di rumah. Perawatan tanaman hias ini hanya menyiram seminggu sekali dan pangkas daun untuk menjaga bentuk estetik di ruangan kecil.
Itulah tanaman hias sebagai solusi alami untuk melawan polusi udara di rumah urban. Dengan perawatan sederhana seperti menyiram seminggu sekali, Anda bisa menciptakan lingkungan sehat dan estetik. Mulai hari ini dengan menanam lidah buaya di kamar atau sirih gading di ruang tamu, dan nikmati udara segar tanpa khawatir polusi!