Stop Gadget! Ketahui Manfaat Mainan Tradisional untuk Anak
- freepik
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif, seperti gangguan konsentrasi, penurunan keterampilan sosial, dan risiko gangguan tidur akibat paparan cahaya biru. Menurut Pediatrics Journal, anak yang menghabiskan lebih dari dua jam per hari di depan layar cenderung memiliki perkembangan bahasa dan sosial yang lebih lambat.
Mainan tradisional menawarkan alternatif yang menarik untuk mengalihkan perhatian anak dari gadget. Permainan seperti layang-layang atau petak umpet mendorong anak untuk beraktivitas di luar ruangan, yang juga meningkatkan paparan sinar matahari alami untuk produksi vitamin D.
Untuk mengurangi ketergantungan pada gadget, orang tua dapat memperkenalkan mainan tradisional secara bertahap. Mulailah dengan permainan yang sesuai dengan minat anak, seperti balok untuk anak yang suka membangun atau permainan tali untuk anak yang menyukai aktivitas tangan. Libatkan anak dalam memilih atau bahkan membuat mainan tradisional, seperti layang-layang sederhana dari kertas, untuk meningkatkan rasa memiliki.
Tips Memperkenalkan Mainan Tradisional
Agar anak tertarik pada mainan tradisional, orang tua perlu menciptakan pengalaman bermain yang menyenangkan. Pertama, pilih mainan yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Misalnya, balok kayu cocok untuk anak usia 2–5 tahun, sementara congklak lebih sesuai untuk anak usia 5 tahun ke atas karena membutuhkan kemampuan berhitung. Kedua, ajak anak bermain bersama untuk menunjukkan cara bermain dan membangun bonding.
Orang tua juga dapat mengintegrasikan nilai budaya lokal melalui mainan tradisional. Misalnya, ceritakan sejarah congklak atau gasing sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia untuk menambah daya tarik. Pastikan lingkungan bermain aman, terutama untuk permainan luar ruangan seperti lompat tali, dengan memilih area yang bebas dari bahaya fisik.
Terakhir, batasi waktu layar secara konsisten dan gantikan dengan waktu bermain menggunakan mainan tradisional, misalnya 30 menit hingga 1 jam per hari, untuk membangun kebiasaan sehat.