Cara Praktis Working Mom Ajarkan Anak Beres-Beres, Kamar Rapi Tanpa Drama!

Ilustrasi anak bersih-bersih
Sumber :
  • Freepik

Anak-anak cenderung lebih antusias jika tugas dirancang sebagai aktivitas yang menyenangkan. Working mom dapat mengubah proses merapikan kamar menjadi permainan untuk meningkatkan motivasi anak. Misalnya, adakan “lomba cepat rapi” dengan timer untuk melihat seberapa cepat anak dapat memasukkan mainan ke tempatnya. 

Ibu Hamil Dilarang Menjahit karena Sebabkan Bayi Sumbing, Fakta atau Mitos?

Atau, gunakan metode “berburu harta karun” di mana anak harus menemukan dan mengembalikan barang-barang yang tidak pada tempatnya. Pendekatan ini tidak hanya membuat anak bersemangat, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan motorik dan pemecahan masalah.

Menurut psikolog anak Dr. Laura Markham, permainan dapat mengurangi resistensi anak terhadap tugas rumah tangga karena mereka merasa terlibat secara emosional. 

Diyakini Bisa Bikin Pintar, Inilah Manfaat Ngajak Ngomong Bayi Selama Dikandungan

Untuk anak yang lebih besar, working mom bisa memperkenalkan sistem poin, di mana setiap tugas yang diselesaikan memberikan poin yang dapat ditukar dengan hadiah kecil, seperti waktu bermain ekstra atau camilan favorit. Pastikan hadiah ini sederhana agar fokus tetap pada kebiasaan merapikan, bukan hanya pada imbalan.

Berikan Contoh dan Libatkan Anak dalam Proses

Anak-anak belajar dengan meniru perilaku orang tua. Sebagai working mom, tunjukkan contoh dengan merapikan barang-barang Anda sendiri di hadapan anak, seperti menyusun dokumen kerja atau merapikan meja makan. Jelaskan langkah-langkah yang Anda lakukan dengan bahasa sederhana, seperti, “Ibu taruh buku di rak supaya rapi dan mudah ditemukan.” Dengan melihat contoh nyata, anak akan lebih mudah memahami pentingnya menjaga kerapian.

Makan Makanan Asin Saat Hamil Bakal Bikin Bayi Berbulu Lebat, Apa Hubungannya?

Libatkan anak dalam proses merapikan bersama-sama, terutama di awal pembentukan kebiasaan. Misalnya, rapikan kamar bersama anak sambil memberikan panduan, seperti, “Ayo, kita taruh boneka di kotak ini dulu.” Pendekatan ini menciptakan momen kebersamaan yang memperkuat ikatan emosional sekaligus mengajarkan keterampilan. Meski waktu terbatas, luangkan beberapa menit di akhir pekan untuk melakukan “sesi beres-beres keluarga” agar anak merasa bahwa ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas mereka sendiri.

Halaman Selanjutnya
img_title